Surabaya 22 Oktober 2024 | Draft Rakyat Newsroom – Anak-anak usia dini sangat rentan terhadap masalah gizi dan kesehatan jika asupan makanan bergizi tidak terpenuhi. Kekurangan gizi yang berkepanjangan dapat menyebabkan stunting, yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak. Hal ini menjadi perhatian utama bagi masyarakat, terutama dengan banyaknya jajanan yang mengandung gula tinggi, pewarna, pemanis buatan, dan pengawet yang beredar di sekitar anak-anak.
Menanggapi masalah ini, tim pengabdian masyarakat dari STKIP Bina Insan Mandiri Surabaya bekerja sama dengan Universitas Wijaya Putra meluncurkan gerakan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang. Tim ini dipimpin oleh Suhartini Nurul Azminah, M.Pd., dan anggotanya Rizka Nur Oktaviani, M.Pd., serta Aironi Zuroidah, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Program ini didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi melalui program pengabdian batch II dengan tema “Peran Pengelola PPPT Bunga Teratai dan Persatuan Orang Tua Murid dalam Penanganan Stunting melalui Gerakan Sadar Gizi Seimbang.”
Kegiatan dimulai dengan sosialisasi yang disampaikan oleh Suhartini Nurul Azminah, M.Pd., tentang stunting dan cara memilih makanan bergizi seimbang. Ia juga memberikan pengetahuan tentang pengolahan makanan dan pemilihan peralatan makan yang aman, seperti yang berlabel food grade atau BPA free, penting untuk menjaga gizi makanan.
Rizka Nur Oktaviani, M.Pd., memperkenalkan aplikasi “anakkusehat,” yang memudahkan guru dan orang tua dalam memantau pertumbuhan anak. Aplikasi ini memungkinkan pengguna memasukkan data berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak, yang kemudian dianalisis untuk mengetahui status pertumbuhan anak.
Selain teori, tim pengabdian juga melaksanakan praktik pembuatan menu sehat bersama orang tua murid di PPT Bunga Teratai, Pegirian, Surabaya. Dalam sesi ini, orang tua diajarkan cara membersihkan bahan makanan hingga pengolahan dan penyajian yang tepat. Kegiatan ini disambut baik oleh para orang tua, yang mengaku mendapat banyak pengetahuan baru, seperti pentingnya mencuci sayuran sebelum dipotong.
Untuk memastikan keberlanjutan program, tim pengabdian memberikan pendampingan dalam pelaksanaan kantin sehat di PPT Bunga Teratai dan membantu penyusunan jadwal menu sehat untuk Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dilaksanakan sebulan sekali. “Kami percaya keberhasilan program ini bergantung pada keberlanjutan dan konsistensi pelaksanaannya,” ungkap Suhartini.
Di akhir kegiatan, tim pengabdian menyerahkan berbagai peralatan pendukung, termasuk aplikasi “anakkusehat,” satu set panci, food processor berstandar food grade, dan kotak bekal makan BPA free. Bantuan ini diberikan untuk mendukung orang tua dan guru di PPT Bunga Teratai dalam menjaga tumbuh kembang anak-anak agar optimal.
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan para pengelola PPT dan orang tua semakin menyadari pentingnya gizi seimbang untuk mencegah stunting dan memastikan anak-anak tumbuh sehat serta cerdas.(pri)