More
    BerandaUncategorizedGuru Besar FST Kembangkan Mikroba sebagai Bahan Baku Produk Inovasi Ramah Lingkungan

    Guru Besar FST Kembangkan Mikroba sebagai Bahan Baku Produk Inovasi Ramah Lingkungan

    Penulis

    Tanggal

    Kategori

    Surabaya 8 Mei 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Menyandang predikat negara megabiodiversitas, Indonesia memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang sangat kaya, termasuk organisme. Salah satu kelompok mikroba yang menarik perhatian peneliti adalah Bacillus spp. Bakteri jenis ini bisa ditemukan di banyak tempat seperti tanah, air, tanaman, hewan, sampai bahan organik lainnya.

    Menanggapi temuan tersebut, Guru Besar Ilmu Mikrobiologi Terapan, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Dr Salamun Drs MKes memberikan orasi ilmiahnya di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen, Kampus MERR – C UNAIR pada Kamis (8/5/2025). Dalam orasinya, ia mengungkapkan bahwa bakteri Bacillus memiliki potensi besar sebagai bahan baku produk ramah lingkungan.

    “Produk ramah lingkungan multifungsi berbahan baku Bacillus memiliki prospek yang sangat menjanjikan di berbagai bidang. Indonesia yang memiliki keragaman ekosistem tropis dapat menjadi sumber spesies Bacillus baru yang memiliki sifat unik dan spesifik. Potensinya dapat menjadi solusi untuk mengurangi penggunaan senyawa kimia sintetik yang merugikan,” jelasnya.

    Eksplorasi Bacillus

    Sepanjang penelitiannya terhadap bakteri ini, Prof Salamun menyebutkan ada beberapa temuan varian Bacillus lokal yang menjanjikan di Indonesia. “Salah satunya Bacillus thuringiensis BK5.2 dan mojavensis EG6.4 mampu menghasilkan racun alami yang sangat efektif membunuh larva nyamuk penyebab demam berdarah,” ucapnya.

    Tak hanya itu, Bacillus juga memiliki potensi besar dalam bidang pertanian dan lingkungan. Menurut Prof Salamun, Bacillus subtilis BK7.1 misalnya, bisa menjadi biopestisida  atau pengganti pestisida kimia pengendali vektor penyakit dan bioremediator atau pembersih limbah,” sebutnya.

    Produk Industri

    Bagi Prof Salamun, hilirisasi produk inovasi berbahan baku Bacillus menjadi produk industri multifungsi merupakan tahap akhir yang paling penting. Hilirisasi produk inovasi memerlukan langkah teknis dan strategis untuk memanfaatkan potensi mikroba ini dalam proses produksi menjadi produk industri.

    “Proses ini melalui tahapan identifikasi jenis Bacillus unggulan, pengembangan teknik fermentasi, pemisahan dan pemurnian senyawa atau produk bioteknologi, pengembangan produk akhir, serta akhirnya pengemasan produk untuk konsumsi massal. Tantangan pengembangan produk ini pasti ada, tapi peluangnya juga besar,” tuturnya.

    Demi mengatasi tantangan tersebut, ia mengungkapkan kolaborasi antara berbagai pihak seperti pemerintah, pelaku usaha, akademisi dan masyarakat. “Penciptaan kebijakan yang mendukung dan dukungan dari lembaga-lembaga penelitian sangat penting dalam memfasilitasi hilirisasi yang efektif dari produk inovasi ini,” pungkasnya.(bry)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini
    Captcha verification failed!
    Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

    Artikel Terbaru