Surabaya 15 Mei 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Asrama Haji Embarkasi Surabaya menerima kedatangan kelompok terbang (kloter) 50 pada Kamis (15/5). Kedatangan kloter 50 menandai akhir kedatangan kloter Gelombang I di asrama haji.
Kloter Gelombang I adalah kloter yang menuju Madinah terlebih dahulu sebelum berangkat menuju Makkah. Sesuai jadwal keberangkatan, kloter 50 akan terbang menuju Madinah pada Jumat (16/5) pukul 17.00 WIB dengan nomor penerbangan SV 5711.
Kloter berikutnya, kloter 51 hingga 97 yang merupakan kloter Gelombang II akan terbang menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah untuk selanjutnya menuju Makkah Al Mukarromah.
Dalam konferensi persnya, Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Sugiyo menjelaskan pada Kamis (15/5), sejumlah 47 kloter telah diberangkatkan dari Embarkasi Surabaya.
“Alhamdulillah, hingga hari ini, Kamis, 15 Mei 2025, Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan 47 kloter ke Tanah Suci yakni sebanyak 17.836 orang yang terdiri dari jemaah dan petugas kloter. Kalau dalam persen sekitar 47 persen,” terang Sugiyo.
Lebih lanjut, ia menerangkan ada tiga kloter terakhir dari gelombang I yang masuk asrama haji pada hari ini, yaitu kloter 48, 49, dan 50.
Mengevaluasi pelaksanaan Gelombang I, Sugiyo berpesan kepada para jemaah, khususnya para lanjut usia (lansia) untuk mempersiapkan dan menjaga kesehatannya sebaik mungkin.
“Ibadah haji merupakan rangkaian perjalanan panjang. Proses pemberangkatan dari rumah menuju Tanah Suci membutuhkan energi yang luar biasa karena itu kami imbau kepada para jemaah, khususnya lansia untuk menjaga kesehatan supaya perjalanan ibadah hajinya lancar dan jangan sampai gagal berangkat,” pintanya.
Ia juga berpesan pada jemaah haji terkait pelaksanaan system kesamaan syarikah sebagai dasar menentukan kloter.
“Baru tahun ini kita menerapkan system syarikah, kami harap para jemaah untuk bersabar dalam menghadapi dinamika-dinamika yang terjadi. Intinya harus sabar. Insya Allah dengan kesabaran itu, para jemaah dapat meraih segala kebaikan khususnya haji yang mabrur,” tuturnya.
Melansir laman Kementerian Agama (Kemenag) RI, syarikah adalah mitra resmi Pemerintah Arab Saudi yang bertugas memberikan layanan kepada jemaah haji, termasuk akomodasi, konsumsi, transportasi, dan pergerakan selama di Tanah Suci, terutama di fase puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Tahun ini Indonesia menggunakan 8 syarikah.
Tujuan utama dari penerapan sistem syarikah ini adalah untuk meningkatkan profesionalisme dan kualitas layanan, karena pelaksanaannya dilakukan oleh pihak swasta yang lebih kompetitif dan fokus pada pelayanan pelanggan.
Dilihat dari syarikah nya, kloter 50 adalah kloter yang menggunakan syarikah RHL.
Pada kesempatan ini, pria yang juga sebagai Plh. Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah ini mengabarkan kabar duka cita dari Tanah Suci Makkah.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, telah wafat seorang jemaah haji Embarkasi Surabaya, Inten Retno Wati dari kloter 5 asal Kabupaten Kediri pada Rabu (14/5) pukul 13.50 Waktu Arab Saudi di Kota Makkah. Insya Allah almarhumah husnul khotimah karena wafat di tempat terbaik umat muslim yakni Kota Makkah ketika sedang proses menunaikan ibadah haji,” tutur Sugiyo.
Dengan bertambahnya satu jemaah yang wafat, total ada empat jemaah haji Embarkasi Surabaya yang telah wafat.
“Dua jemaah wafat di asrama haji, satu jemaah di pesawat menuju Madinah, dan yang keempat di Makkah,” jelas Sugiyo. (her)