More
    BerandaUncategorizedPeluang Modernisasi Obat Tradisional untuk Atasi Infeksi Virus Hepatitis C

    Peluang Modernisasi Obat Tradisional untuk Atasi Infeksi Virus Hepatitis C

    Penulis

    Tanggal

    Kategori

    Surabaya 17 Mei 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mengukuhkan enam guru besar pada Kamis (15/5/2025). Dalam momen tersebut, Prof apt Tutik Sri Wahyuni S Si M Si PhD, resmi meraih gelar akademik tertingginya. Prof Tutik menjadi guru besar Fakultas Farmasi UNAIR dalam bidang Ilmu Farmakognosi. Pidato berjudul “Modernisasi Obat Tradisional dalam Terapi Infeksi Virus Hepatitis C” ia sampaikan dalam sidang pengukuhannya.

    Prof Tutik menjelaskan tentang modernisasi obat tradisional yang telah meluas di berbagai negara, tetapi belum populer di Indonesia. Upaya modernisasi obat tradisional di Indonesia terlihat dari munculnya istilah Obat Modern Asli Indonesia (OMAI). OMAI adalah produk herbal yang telah terbukti aman secara ilmiah, baik berupa Obat Herbal Terstandar (OHT) maupun fitofarmaka.

    Obat Tradisional dan Virus Hepatitis C

    Penyakit hepatitis C telah menjadi perhatian dunia kesehatan karena dampaknya yang dapat berujung pada kematian. “Menurut WHO, sekitar 50 juta orang di dunia mengidap hepatitis C kronis. Sementara di Indonesia, jumlah pengidap hepatitis kronis ini jumlahnya mencapai 1,9 juta orang. Penyakit ini bisa berkembang menjadi sirosis, bahkan berujung pada kematian,” ungkap Prof Tutik.

    Melihat permasalah tersebut, Prof Tutik memperkenalkan tanaman Ruta angustifolia yang terbukti mampu menghambat proses replikasi virus hepatitis C. Tanaman yang dikenal dengan sebutan Inggu ini telah lama menjadi alternatif pengobatan penyakit kuning di beberapa budaya. Prof Tutik menyebut bahwa tanaman ini menunjukkan efek sinergis ketika dikombinasikan dengan obat antivirus lain seperti simeprevir.

    Peluang Produk Herbal Modern Indonesia

    Berdasarkan hasil penelitiannya, Prof Tutik mengungkapkan bahwa keanekaragaman hayati Indonesia memiliki peluang untuk menemukan obat antivirus hepatitis C. Hal ini sekaligus mendukung modernisasi obat tradisional di Indonesia. “Keanekaragaman hayati yang melimpah di Indonesia memberikan peluang untuk menemukan obat antivirus hepatitis C. Pengembangan obat tradisional dalam bentuk OHT dan fitofarmaka untuk hepatitis C sebagai OMAI merupakan peluang besar dalam mendukung modernisasi obat tradisional,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Prof Tutik menekankan pentingnya kolaborasi triple helix antara pemerintah, perguruan tinggi, dan industri. Menurutnya, upaya mewujudkan modernisasi obat tradisional sebagai produk yang berkualitas, aman, dan efektif memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Terlebih, pengembangan produk antivirus tentu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

    “Rekomendasi yang saya berikan adalah, pertama, optimalisasi riset hilirisasi untuk pengembangan produk obat tradisional antivirus. Khususnya infeksi virus hepatitis C, sebagai obat alternatif dan komplementer. Kedua, adanya penguatan kolaborasi triple helix dalam upaya modernisasi obat tradisional,” jelas Prof Tutik. (far)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini
    Captcha verification failed!
    Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

    Artikel Terbaru