More
    BerandaUncategorizedAyah Melaut Tak Kunjung Pulang, Pupusnya Harapan Bayi 15 Bulan

    Ayah Melaut Tak Kunjung Pulang, Pupusnya Harapan Bayi 15 Bulan

    Penulis

    Tanggal

    Kategori

    Surabaya 28 Juni 2025 | Draft Rakyat Newsroom Harapan seorang bayi berusia 15 bulan untuk bertemu kembali dengan ayahnya, pupus di tengah laut lepas Situbondo. Mochamad Zainul Hasan, nelayan asal Desa Duwet, Kecamatan Panarukan, dilaporkan hilang saat melaut pada Jumat (27/6/2025). Ia meninggalkan seorang anak balita dan hidup sebatang kara usai ditinggal wafat sang istri.

    Zainul (korban) berangkat melaut seorang diri pada Jumat siang menggunakan perahu pinjaman milik warga. Setelah memperbaiki kerusakan mesin, ia berangkat mencari ikan di sekitar perairan Pantai Cemara. Sore harinya, warga mulai curiga karena perahu korban masih terlihat terombang-ambing di tengah laut, tanpa tanda-tanda aktivitas.

    Kekhawatiran berubah menjadi kepanikan saat perahu ditemukan kosong pada dini hari, sekitar setengah mil dari garis pantai. Di dalamnya hanya tersisa pakaian korban, sementara bahan bakar perahu telah habis. Perahu ditemukan dalam kondisi lego jangkar dan akhirnya dievakuasi oleh warga ke darat.

    Petugas gabungan dari Polairud, TNI AL, Basarnas, BPBD, Tagana, dan relawan langsung melakukan pencarian intensif sejak Sabtu pagi. Hingga berita ini diturunkan, korban belum ditemukan.

    Di rumahnya yang sederhana, sang bayi terus menanti ayahnya pulang. Menurut keterangan Yulia Pratiwi, petugas Posko Tagana Situbondo, Zainul adalah duda cerai mati dan tergolong keluarga miskin. Beberapa hari sebelum kejadian, korban sempat menunjukkan perubahan perilaku. Ia kerap murung dan mengingat mendiang istrinya. Bahkan, sebelum melaut, Zainul sempat meminta difoto oleh tetangganya.

    Tagana akan mendalami kondisi sosial ekonomi keluarga korban dan akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna memastikan apakah mereka sudah terdata dalam program bantuan pemerintah. Sementara itu, pemerintah desa dan warga setempat terus memberikan dukungan moril dan logistik untuk keluarga yang ditinggalkan.

    Tragedi ini membuka kembali mata hati banyak pihak akan risiko besar yang dihadapi para nelayan kecil, serta rapuhnya nasib keluarga mereka yang bergantung pada laut. (her)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini
    Captcha verification failed!
    Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

    Artikel Terbaru