Surabaya 09 Juli 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menorehkan prestasi membanggakan. Tim yang terdiri dari Syarafina Khoirunnisa, Nisrina Nanda Eka Rahayu, dan Nabilla Rahmadian Bilqis berhasil meraih Juara II dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Kesehatan Nasional (LKTIKN) 2025 yang diselenggarakan oleh HIMA Kesmas Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Pengumuman juara berlangsung pada Kamis (3/7/2025). Pada kompetisi tersebut, tim UNAIR mengusung karya inovatif bertajuk SEHATin: Inovasi Skrining PTM Berbasis Aplikasi Terintegrasi Convolutional Neural Network (CNN) untuk mendukung transformasi kesehatan digital Indonesia.
Inovasi Digital untuk Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular
SEHATin merupakan aplikasi skrining mandiri untuk Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, obesitas, hingga jantung. Aplikasi ini memanfaatkan teknologi Convolutional Neural Network (CNN) yang memungkinkan pengguna melakukan skrining dengan memindai pola makan atau aktivitas fisik melalui kamera gawai.
“SEHATin tidak hanya mendeteksi, tetapi juga memberikan edukasi, tantangan gaya hidup sehat, serta layanan konsultasi dengan tenaga profesional,” ungkap Syarafina selaku Ketua Tim.
Keunggulan lain dari aplikasi ini adalah fitur resume medis keluarga, antarmuka yang ramah pengguna, dan pendekatan berbasis kebiasaan yang memperkuat aspek preventif.
Berawal dari Kepedulian terhadap Tren PTM di Indonesia
Dalam wawancara, tim menjelaskan bahwa inspirasi utama lahir dari pergeseran epidemiologi di Indonesia yang kini didominasi oleh PTM. Meskipun PTM menjadi penyebab utama kematian, tingkat deteksi dini masih tergolong rendah.
“Melalui LKTI ini, kami ingin menjawab tantangan tersebut dengan pendekatan teknologi digital yang aplikatif,” jelas Nisrina. Dalam proses penyusunan karya, tim melakukan studi literatur dari jurnal akademik dan artikel ilmiah, serta menganalisis data secara deskriptif selama dua minggu di tengah padatnya jadwal kuliah dan organisasi.
Tantangan Waktu dan Motivasi Kemenangan
Tantangan utama yang dirasakan adalah manajemen waktu dan konsistensi. “Kami sempat menyelesaikan karya pada pukul 23.59 tepat di hari deadline karena berbarengan dengan tugas akhir semester,” kenang Nabilla.
Namun, kerja keras tersebut membuahkan hasil. Kemenangan ini menjadi momen penting bagi tim setelah sebelumnya mengalami beberapa kegagalan.
Langkah Selanjutnya dan Pesan untuk Mahasiswa
Tim menyatakan rencana untuk mengembangkan SEHATin ke tahap implementasi di masyarakat, dengan harapan dapat menjalin kolaborasi dan dukungan dari pihak eksternal. “Kami percaya bahwa ide kami tidak harus berhenti di atas kertas,” tegas mereka. Menutup wawancara, tim berpesan kepada mahasiswa UNAIR untuk tidak takut memulai. “Gagal itu bagian dari proses. Jangan tunggu sempurna untuk berkontribusi. Mulailah dari sekarang.” (naf)