Surabaya 3 Agustus 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Momen haru dan bangga menyelimuti prosesi wisuda Universitas Airlangga (UNAIR). Dalam wisuda periode 253 ini, UNAIR meluluskan 841 wisudawan dari jenjang pendidikan program doktor, magister, sarjana, dan diploma. Acara berlangsung khidmat bertempat di Airlangga Convention Center (ACC) Kampus MERR-C, Sabtu (2/8/2025).
Rektor UNAIR, Prof Dr Muhammad Madyan SE MSi MFin memberikan sambutan dan ucapan selamat kepada seluruh wisudawan. Ia juga mengapresiasi peran orang tua, wali, keluarga, dosen, dan tenaga kependidikan yang telah mengantarkan para lulusan menuju puncak perjalanan panjang dalam meraih gelar akademik.
“Wisuda ini bukan hanya sekadar seremoni, melainkan juga pengakuan atas kerja keras, dedikasi, dan komitmen saudara selama menempuh pendidikan di Universitas Airlangga,” ujar Prof Madyan.
Ingatkan Semangat HEBAT
Prof Madyan lantas menegaskan bahwa kelulusan kali ini bukanlah sebuah akhir, melainkan awal dari perjalanan baru sebagai alumni UNAIR untuk terus membawa semangat karakter UNAIR HEBAT; Humble, Excellence, Brave, Agile, dan Transcendent. Nilai-nilai tersebut, lanjutnya, bukan sekadar slogan semata, tetapi juga prinsip yang harus para lulusan terapkan dalam berbagai aspek kehidupan.
Guru besar Ilmu Manajemen itu, menyoroti tantangan dalam dunia kerja yang kian kompleks. Ia berharap, para lulusan dapat bersaing dan berkontribusi positif untuk kehidupan masyarakat. “Setiap langkah dalam perjalanan akademis telah membentuk kompetensi hard skill maupun soft skills. Kalian harus mampu berdaya saing tinggi,” ucapnya.
Prof Madyan kemudian mengingatkan empat pesan penting bagi lulusan UNAIR untuk terus menjaga integritas dan profesionalisme, belajar sepanjang hayat serta mengamalkan ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat. “Teruskan semangat UNAIR sebagai kampus yang berdampak. Dunia menanti kontribusi kalian,” ujarnya.
Berikan Beasiswa S2
Momen menarik dalam wisuda itu, juga menjadi panggung inspiratif dari penerima manfaat Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK). Pasalnya ada dua wisudawan yang mendapatkan beasiswa langsung dari rektor.
Arizqa Novi Ramadhani, lulusan Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, sukses menjadi sarjana pertama di keluarganya. Di hadapan rektor, ia menceritakan perjalanan akademisnya sebagai anak rantau yang berjuang untuk kuliah meski dengan keterbatasan. “Saya meyakini pendidikan dapat meningkatkan taraf hidup diri dan keluarga. Saya pun bangga tidak sekadar lulus kuliah, tetapi juga lulus dari universitas kelas dunia,” ujar Arizqa.
Kisah serupa juga datang dari Dimas Septo Nugroho, lulusan Ilmu Politik itu merupakan seorang anak yatim yang juga penerima KIPK. Selama kuliah, Dimas aktif dalam organisasi LPM Mercusuar, mengikuti program MBKM, dan berhasil menyelesaikan skripsi tepat waktu. Ia kini tengah bekerja sebagai media specialist di salah satu media lokal Surabaya. Melihat semangat dan kegigihan belajar, Prof Madyan dengan bangga memberikan kesempatan kedua lulusan itu untuk melanjutkan pendidikan jenjang S2. “Teruslah aktif dan jadilah perubahan positif dalam keahlian kalian masing-masing,” tutupnya.(far)