Surabaya 4 Agustus 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menunjukkan kiprah alumninya di kancah nasional. Alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Buyung Zaelani SE, terpilih sebagai komisaris PT. Bukit Asam, Tbk, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (12/6/2025). Zaelani sebelumnya adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah menduduki berbagai posisi strategis. Di antaranya sebagai Staf Khusus Kepala Badan Intelijen Negara /BIN (2020-2024), Sekretaris Utama BIN (2014-2020), Deputi Kepala BIN Bidang Ekonomi (2010-2014) dan Komisaris PT. Aneka Tambang, Tbk (2012-2020).
Terpilih sebagai salah seorang Komisaris PT. Bukit Asam, Tbk dalam usianya yang sudah lebih dari 65 tahun, Zaelani sama sekali tidak pernah menyangka sebelumnya. Baginya, ini merupakan sebuah kehormatan dan kepercayaan serta amanah dari pemerintah yang tentunya tidak datang secara tiba tiba. Berkat jasa baik dari berbagai pihak yang sudah terjalin hubungan silaturahmi sejak waktu masih aktif bekerja hingga saat ini, Zaelani mengatakan semua ini patut ia syukuri dengan cara bekerja dengan sungguh sungguh.
Aktif Berorganisasi Semasa Kuliah
Semasa berkuliah di FEB UNAIR (1979 – 1984), Zaelani merupakan mahasiswa yang aktif berorganisasi baik organisasi intra maupun ekstra kampus. Ia tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan sempat terpilih sebagai wakil ketua senat FEB UNAIR serta pernah menjadi pengurus Masjid Nuruzzaman di Kampus B UNAIR.
“Waktu kuliah, saya termasuk mahasiswa yang senang berorganisasi dan waktu itu tujuannya sederhana saja, seperti mahasiswa pada umumnya senang mencari teman untuk kumpul-kumpul. Setelah lulus dan mulai bekerja barulah saya menyadari pengalaman berdiskusi menyampaikan gagasan dan pendapat serta mengorganisir suatu kegiatan bersama teman-teman dalam satu organisasi dahulu. Namun, ternyata secara tidak langsung memberikan kontribusi yang positif dalam bekerja dan meniti karir,” ungkapnya.
Menurutnya, pengalaman bekerja selama ini, tanpa disadari secara langsung maupun tidak langsung selalu terlibat dalam diskusi dan gagasan dalam rangka menyelesaikan suatu pekerjaan yang menjadi tanggung jawab pribadi maupun tanggung jawab bersama dalam instansi. “Disinilah pentingnya kita memiliki kemampuan dan pengalaman dalam berdiskusi/berkomunikasi menyampaikan pendapat dan gagasan dengan baik dan meyakinkan orang lain, sehingga mereka bisa paham dan mendukung apa yang menjadi tugas tanggung jawab pribadi dan tanggung jawab bersama,”. Papar Zaelani.
Keaktifan Zaelani dalam organisasi tidak membuatnya mengenyampingkan pendidikan akademik selama berkuliah di FEB UNAIR. Hal itu ia buktikan dengan menyelesaikan masa studinya tepat waktu.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada para dosen yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan melalui perkuliahan dan memberikan bimbingan serta arahan, sehingga memungkinkan dia dapat menyelesaikan studi tepat pada waktunya,” ujarnya.
Kunci Keberhasilan
Zaelani telah meniti karir yang panjang dengan berbagai posisi strategis yang telah berhasil dicapai. Menurutnya, kunci keberhasilan seseorang itu tidak terletak pada kecerdasan intelektual, melainkan ia lebih menekankan pentingnya bisa menyeimbangkan empat kecerdasan yang telah dimiliki. Yaitu, kecerdasan intelektual, spiritual, sosial, dan emosional.
Selain itu ia juga membagikan tips lainnya. Seperti, dalam berinteraksi dengan orang lain baik itu pimpinan, teman sejawat maupun staf harus bisa tahu diri dan bisa menempatkan diri. Namun yang terpenting dalam segala hal termasuk dalam bekerja harus diniatkan semata mata untuk beribadah, dengan demikian kita akan melakukannya dengan sungguh sungguh dan penuh tanggung jawab.
“Kepada seluruh mahasiswa UNAIR khususnya mahasiswa FEB yang sedang menempuh studi, Zaelani menyampaikan pesan agar bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik baiknya dalam menuntut ilmu pengetahuan dan diniatkan untuk ibadah. Memiliki ilmu pengetahuan itu memang penting sebagai syarat dasar untuk bekerja. Namun, untuk mencapai kesuksesan maka mahasiswa juga diharapkan bisa mulai berlatih mengatur empat kecerdasan yang dimilikinya seperti yang telah disebutkan diatas secara seimbang,” pesannya.(nis)