Surabaya 21 Agustus 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Atlet yang turun di Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Pencak Silat Jatim 2025 kini bisa bertanding dengan all out, sebab selama mengikuti event yang digelar di City of Tomorrow (Cito) 21-23 Agustus dilindungi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
Menurut Ketua Panitia Penyelenggara M Mastur, tujuan BPJS adalah untuk melindungi para atlet saat bertanding. “Kita tidak berharap ada atlet cedera selama bertanding, namun dengan adanya BPJS akan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi atlet,” katanya saat ditemui di lokasi pertandingan, Kamis (21/8).
Ia juga menjelaskan pada Kejurprov Pencak Silat yang digelar oleh Pengprov Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jatim dan diikuti 144 pesilat dari 28 kabupaten/kota itu juga menjadi ajang seleksi untuk Kejurnas Pencak Silat Junior yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada Bulan September mendatang dan Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri di Kudus yang rencanannya digelar pada Bulan Oktober mendatang.
“Kejurnas digelar 3-7 September di TMII Jakarta dan itu nanti ending-nya juga akan ada kejuaraan Asia Junior di India pada 25-30 September 2025,” katanya.
Pada Kejurnas nantinya akan mempertandingkan 7 nomor, sedangkan di Kejurprov ada 8 nomor yakni kelas B putra/putri, D putra/putri, F putra/putri dan H putra/putri dengan 136 partai. “Nanti yang diberangkatkan ke Kejurnas 7 kelas, nanti menjadi otoritas tim pemantau untuk menentukan kelas mana yang berpotensi diberangkat ke Kejurnas,” katanya.
Sedangkan untuk seleksi PON Beladiri akan dilaksanakan pada saat hari terakhir, Sabtu (23/8). PON Beladiri nantinya akan mempertandingkan mulai kelas A hingga H putra/putri dan seni tunggal putra/putri.
Untuk atlet yang akan mengikuti seleksi PON Beladiri yakni, di kelas B putra M Ilyas dari Gresik, Arya Putra (Sumenep) dan Chandra Firman (Kota Malang). Untuk kelas C Putra, M Ramadani Wijaya (Trenggalek) dan Langgam Randhu Dida (Jember). Sedangkan di kelas E putri, Tsausan Sabita (Jember) dan Vania Camila (Gresik).
Sementara itu Pps Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Juanda, Savitri Dyah Puspitaningtyas menjelaskan, keberadaan BPJS di Kejurprov Pencak Silat Jatim ini merupakan bentuk hadirnya negara, salah satunya ialah memberikan perlindungan kepada atlet. “Jadi atlet ini juga pada saat pelaksanaan kegiatannya memiliki banyak resiko, salah satunya yaitu resiko terjadinya kecelakaan kerja atau cidera saat bertanding,” katanya.
Ia juga mengatakan Perlindungan di BPJS Ketenagakerjaan ada dua, yaitu yang pertama resiko kecelakaan kerja dan yang kedua apabila ada resiko meninggal dunia atau kematian. “Jadi manfaatnya berupa perawatan pengobatan sampai dengan yang bersangkutan sembuh dan bisa bekerja kembali dan kalau sampai terjadi resiko meninggal dunia juga ada santunan untuk ahli waris yang ditinggalkan, namun kami berharap tidak ada atlet yang cidera di selama bertanding,” jelasnya. (her)