Surabaya 25 September 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kontribusi bagi kesehatan masyarakat global melalui acara 9th International Symposium of Public Health (ISoPH) sekaligus 1st International Conference of Epidemiology Public Health (ICoEPH). Acara berlangsung di Hotel Morazen, Jalan Kayoon No. 4 – 10 Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya, Jawa Timur, Surabaya, pada Rabu (24/9/2025).
Konferensi internasional tersebut juga menghadirkan beberapa pembicara yaitu Prof Dr Ratna Dwi Wulandari SKM MKes (Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR), Prof Kelly Johnston (University of Queensland, Australia), Prof Taro Yamauchi (Hokkaido University, Japan), serta perwakilan dari Wakil Gubernur Jawa Timur.
Perkuat Kolaborasi dan Strategi Kesehatan Masyarakat
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Community Development, Prof Muhammad Miftahussurur dr MKes SpPD-KGEH PhD FINASIM dalam sambutannya menyampaikan bahwa UNAIR akan terus menghadirkan inovasi dan riset yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Universitas Airlangga berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi dan riset yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Konferensi ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kontribusi akademisi Indonesia di kancah global,” ujarnya
Ia menambahkan, konferensi internasional ini harapannya tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan. Melainkan juga mampu melahirkan inovasi nyata yang melampaui target awal. “Semoga membawa kontribusi lebih besar bagi kesehatan masyarakat. Baik di tingkat nasional maupun global,” tegasnya.
Hadirkan Tokoh Nasional dan Internasional
Mengusung tema Revolutionizing Public Health: Innovations and Strategies for a Resilient Future, forum internasional ini juga menghadirkan pakar serta pemangku kebijakan dari berbagai negara. Hadir di antaranya Prof Dato’ Dr Mohd Rizal Abdul Manaf (Universiti Malaya, Malaysia), Prof Deborah Lupton (University of New South Wales, Australia), Prof Hiromi Tanaka (Tokyo Metropolitan University, Jepang), serta Prof Gillian Fergie (University of Glasgow, Skotlandia). Selain berbagi pengetahuan, kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat kolaborasi riset lintas negara. Melalui forum ini, diharapkan lahir strategi dan inovasi yang dapat menjawab tantangan kesehatan global sekaligus memperkuat ketahanan kesehatan. Baik di tingkat lokal maupun internasional.(nis)