More
    BerandaUncategorizedPenemuan Rafflesia hasseltii Viral, Pakar UNAIR Ingatkan Pentingnya Eksplorasi dan Konservasi

    Penemuan Rafflesia hasseltii Viral, Pakar UNAIR Ingatkan Pentingnya Eksplorasi dan Konservasi

    Penulis

    Tanggal

    Kategori

    Surabaya 29 Nopember 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Kemunculan Rafflesia hasseltii yang sempat viral beberapa waktu lalu kembali memantik perhatian publik terhadap keberadaan tanaman langka endemik Indonesia. Temuan ini sekaligus membuka diskusi mengenai kondisi habitat alami serta pentingnya eksplorasi ilmiah terhadap tanaman parasit tersebut.

    Menanggapi fenomena tersebut, Pakar Botani UNAIR Prof Hery Purnobasuki MSi PhD menjelaskan bahwa Rafflesia merupakan tanaman parasit murni yang kehidupannya sepenuhnya bergantung pada inang. “Bunga atau tanaman Rafflesia ini merupakan tanaman parasit yang menumpang pada tanaman lain. Dan Indonesia memiliki iklim yang sangat cocok bagi pertumbuhannya,” ujarnya.

    Asal Usul dan Karakter Parasit Rafflesia

    Prof Hery menerangkan bahwa Rafflesia hanya dapat tumbuh pada jenis tanaman merambat tertentu. Karena sifatnya sebagai parasit, tanaman ini tidak menampakkan struktur organ daun atau kemampuan fotosintesis. Seluruh nutrisinya diperoleh dari jaringan tumbuhan inang.

    Lingkungan tempat Rafflesia hidup pun sangat spesifik. “Ia hanya dapat bertahan pada kawasan yang minim polusi dan tidak banyak tersentuh aktivitas manusia. Karena itu, bunga ini sangat jarang terlihat oleh masyarakat umum,” jelas Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Berkelanjutan (LPMB) UNAIR itu.

    Hingga saat ini, Indonesia tercatat memiliki sekitar 13-14 spesies Rafflesia, meskipun yang paling dikenal publik adalah Rafflesia arnoldii. Menurut Prof Hery, eksplorasi yang lebih luas berpotensi mengungkap spesies baru.

    Reproduksi Rafflesia

    Menanggapi pemberitaan yang menyebut kemunculan Rafflesia hasseltii sebagai penemuan baru, Prof Hery meluruskan bahwa bunga tersebut telah terdeteksi sebelumnya. “Secara morfologi, pengamat dapat mengenali kuncup Rafflesia sejak awal. Warga memberi informasi, kemudian praktisi memantau hingga bunganya mekar. Jadi bukan ditemukan tiba-tiba,” tegasnya.

    Meski demikian, proses reproduksi dan penyebaran embrio Rafflesia masih banyak meninggalkan pertanyaan. Sumber penyebarannya belum dapat dipastikan, meski diduga melibatkan perantara.

    Tidak seperti tanaman lain yang dapat menyebarkan biji dengan jelas, mekanisme penyebaran Rafflesia masih menjadi bahan penelitian. “Bunga jantan dan betina Rafflesia terpisah. Untuk terjadi pembuahan, pasti ada perantara. Namun bagaimana embrio masuk ke jaringan inangnya masih menjadi misteri besar,” ungkapnya.

    Pentingnya Eksplorasi Ilmiah dan Ancaman Alih Lahan

    Sebagai negara dengan keanekaragaman hayati terbesar kedua setelah Brazil, Indonesia memiliki potensi besar untuk menemukan lebih banyak spesies endemik. Namun ancaman alih fungsi lahan membuat keberadaan tanaman langka seperti Rafflesia semakin terdesak. “Kalau ini dianggap kekayaan, maka harus dipertahankan, bukan sekadar diumumkan. Perlu keterlibatan banyak pihak untuk melindungi habitatnya,” tegas Dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) itu. Ia juga menyoroti pentingnya mengembangkan teknik kultur Rafflesia. Jika berhasil dikembangbiakkan, tanaman tersebut dapat dikembalikan ke habitat aslinya sebagai upaya pelestarian. Selain itu, penemuan spesies baru memberi peluang bagi peneliti Indonesia untuk tercatat sebagai penemu dalam nomenklatur ilmiah. (far)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini
    Captcha verification failed!
    Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

    Artikel Terbaru