Surabaya 17 Desember 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Komunitas Pergulaan Nasional menggelar National Sugar Summit (NSS) 2025 di Surabaya Rabu (17/12) dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) bertindak sebagai tuan rumah. Forum strategis ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi lintas sektor guna mendukung percepatan swasembada gula nasional.
Mengusung tema “Memperkuat Ketahanan Pangan dan Energi melalui Transformasi Industri Gula”, NSS 2025 menjadi wadah strategis bagi para pemangku kepentingan industri gula nasional untuk menyatukan visi, merumuskan kebijakan, serta menyusun langkah konkret menuju kemandirian gula Indonesia.
Forum ini mempertemukan para pemimpin nasional, regulator, pelaku industri, hingga pakar pergulaan untuk membahas arah kebijakan serta masa depan industri gula nasional yang berkelanjutan dan berdaya saing.
NSS 2025 dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Abdul Roni Angkat, serta Direktur Utama PT SGN Mahmudi, bersama jajaran direksi perusahaan gula BUMN dan swasta, serta para ahli pergulaan nasional.
Plt Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Abdul Roni Angkat, menegaskan pentingnya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam menyukseskan program swasembada gula. Menurutnya, swasembada gula tidak semata berorientasi pada peningkatan produksi, tetapi juga mencakup kemandirian bangsa, peningkatan kesejahteraan petani, serta penguatan ketahanan pangan nasional.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan peran strategis Jawa Timur sebagai lumbung tebu nasional. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat sinergi guna mendukung target pemerintah mewujudkan swasembada gula konsumsi pada tahun 2026.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Mahmudi menyampaikan bahwa penyelenggaraan NSS 2025 bertujuan menghimpun seluruh pemangku kepentingan industri gula, baik BUMN maupun swasta, dalam satu forum kolaboratif yang konstruktif.
Ia menegaskan bahwa sinergi antar pabrik gula serta kerja sama lintas sektor menjadi kunci utama dalam menyukseskan target swasembada gula konsumsi nasional pada 2026.
“Melalui NSS 2025, diharapkan dapat dirumuskan rekomendasi dan langkah strategis yang mampu memperkuat daya saing serta keberlanjutan industri gula nasional, sekaligus mendorong terwujudnya kemandirian gula Indonesia,” pungkas Mahmudi. (myo)
