More
    BerandaUncategorizedBeragam Ide Unik dan Kreatif di Jagoan Banyuwangi, Bupati Ipuk: Scale Up...

    Beragam Ide Unik dan Kreatif di Jagoan Banyuwangi, Bupati Ipuk: Scale Up Usaha Anak Muda

    Penulis

    Tanggal

    Kategori

    Surabaya 5 September 2025 | Draft Rakyat Newsroom –  Mendorong jiwa entrepreneur anak-anak mudanya, Pemkab Banyuwangi rutin menggelar program inkubasi, Jagoan Banyuwangi. Sekitar 100 anak muda Banyuwangi yang telah memiliki rintisan usaha berupaya mengembangkan bisnisnya di bawah bimbingan para mentor dan praktisi yang terlibat dalam Jagoan Banyuwangi. 

    Salah satu peserta Jagoan Banyuwangi adalah Wahyu Riyanto. Wahyu gigih ingin mengembangkan usahanya meski dengan keterbatasan fisik yang ia miliki. Dia memiliki usaha “Moriza Outdoor” yakni persewaan alat camping dan hiking yang sudah dijalaninya sejak 2018.

    “Usaha ini saya jalani bersama kakak. Awalnya sejak 2013 sudah mulai menjual dan menyewakan secara online. Seiring dengan perkembangan Banyuwangi akhirnya banyak permintaan untuk buka toko, pada 2018 dijalankan juga offline di rumah,” kata Wahyu.

    Dia mengungkapkan alasan ikut Jagoan Banyuwangi karena ingin memperkuat branding tokonya. 

    “Saya ikut Jagoan Banyuwangi karena ingin memperkuat branding usaha saya sekaligus pemasarannya. Bahkan, saya jadi terinspirasi membuat produk dengan merek sendiri. Tadi saya sampaikan saat pitching,” ujar Wahyu.

    Jagoan Banyuwangi digelar mulai pertengahan bulan Agustus 2025 lalu. Diawali dengan sesi offline dimana para peserta mengikuti kelas dari para mentor dan praktisi usaha. 

    Lalu berlanjut mereka mengikuti sesi post programme dan pitching day yang berlangsung mulai 25 – 30 Agustus 2025 di Banyuwangi Creative Hub, Terminal Pariwisata Terpadu.

    Pada sesi ini, peserta memaparkan ide pengembangan usahanya ke para mentor. 

    Seperti yang dilakoni oleh Eka Fahmi, peserta dari Jagoan Tani pemilik usaha penjualan bibit buah eksotis “Saben Wetan”. Salah satunya bibit buah naga Palora Equador. Eka mengaku usaha penjualan bibit buah  eksotis ini dilakukan karena masih belum banyak yang mengembangkan di Banyuwangi.

    “Buah naga Palora Equador rasanya lebih manis dibandingkan buah naga lainnya. Harga buahnya juga tinggi kisaran Rp. 200 -300 ribu/kilogram. Makanya kami ingin mengenalkan lebih luas lagi tanaman ini di Banyuwangi,” kata Eka.

    Lewat program ini, dia mengaku mendapatkan mitra untuk memasarkannya.

    “Selain dapat ilmu disini saya juga langsung pecah telur dan dapat mitra berkolaborasi,” ungkapnya bangga. 

    Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan Pemkab menghadirkan Jagoan Banyuwangi sebagai ruang tumbuh bagi para pemuda daerah untuk mengembangkan ide dan usahanya. 

    “Semua bidang kami fasilitasi dengan mentor yang berpengalaman di bidangnya masing-masing.,” kata Bupati Ipuk.

    Jagoan Banyuwangi terbagi atas tiga bidang. Yakni Jagoan Tani yang fokus pada usaha pertanian, Jagoan Digital pada pengembangan skill terkait TIK, serta Jagoan Bisnis yang menjangkau bisnis lainnya seperti kuliner, fashion, kriya dan jasa.

    Ipuk  berharap dengan mengikuti program Jagoan Banyuwangi, para peserta tidak hanya mendapatkan wawasan baru, namun juga membangun relasi dan berkolaborasi.

    “Harapan kami lewat program ini para pemuda Banyuwangi akan mampu melakukan scale up usahanya. Dan setelah berkembang bisa mendorong tumbuhnya ekosistem ekonomi kreatif yang akan menopang perekonomian daerah,” pungkasnya. (her)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini
    Captcha verification failed!
    Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

    Artikel Terbaru