Surabaya 29 April 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Flashmob tari bertajuk ‘Eksotika Nusantara’ yang serentak dilakukan jajaran pimpinan, dosen, dan mahasiswa mewarnai peringatan Hari Tari Sedunia di Graha Sawunggaling, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Kampus 2 Lidah Wetan, pada Selasa, 29 April 2025.
Kasubdit Pusat Unggulan Seni dan Budaya Unesa, Trisakti mengatakan bahwa kegaitan ini dimaksudkan untuk menyemarakkan Hari Tari Sedunia dalam bentuk pertunjukan tari massal yang melibatkan dosen dan mahasiswa.
Ia menekankan pentingnya momen ini sebagai ajang pemersatu melalui seni gerak yang berseni dan berakar pada tradisi. Hari Tari Dunia bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan langkah strategis memperkuat persatuan serta mendorong insan seni untuk terus kreatif dan berinovasi sejalan dengan perkembangan zaman.
Senada dengan hal itu, Eko Wahyuni Rahayu, pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tari Unesa, menyampaikan bahwa kolaborasi antara UKM Tari dan Komunitas Kegiatan Mahasiswa Seni, Drama, Tari, dan Musik (KKM Sendratasik) Unesa menjadi bentuk nyata kepedulian kampus terhadap eksistensi dunia tari.
Menurutnya, momentum ini menjadi motivasi penting bagi masyarakat seniman tari, khususnya dalam mengembangkan kreativitas dan menciptakan karya baru yang relevan dengan perkembangan zaman.
“Era teknologi saat ini justru membuka ruang baru bagi seniman tradisional untuk tetap eksis tanpa harus kehilangan akar budayanya,” ujarnya.
Ia menambahkan, cara mengajak generasi muda untuk mencintai seni tari juga perlu menyesuaikan dengan pendekatan kekinian, termasuk melalui media sosial seperti TikTok, YouTube, hingga Instagram yang kini juga sudah dimanfaatkan oleh banyak seniman tradisional.
Bagi dosen pengampu mata kuliah Tari itu, pendekatan digital merupakan strategi efektif untuk menjangkau minat anak muda dan mengenalkan kembali seni tari sebagai bagian dari identitas budaya yang dinamis.
Dalam peringatan Hari Tari Sedunia ini, puluhan mahasiswa dan dosen menari bersama dengan mengenakan kain batik yang melingkari pinggang dan menampilkan tarian tradisional. Setelah menari bersama di halaman depan, kegiatan dilanjutkan dengan pertunjukan tari di tiga titik kampus lainnya, yaitu di Joglo Rektorat, Laboratorium Merdeka, dan Lapangan Atletik Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK).(bry)