More
    BerandaUncategorizedDari Mahasiswa FIB ke CEO: Perjalanan Karier Alumni UNAIR di Flicka Fashion...

    Dari Mahasiswa FIB ke CEO: Perjalanan Karier Alumni UNAIR di Flicka Fashion Indonesia

    Penulis

    Tanggal

    Kategori

    Surabaya 27 Nopember 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Alumnus Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mencetak karier gemilang di dunia bisnis. Tepatnya, Putri Rizka Utami, alumni Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAIR, kini berkiprah sebagai CEO dan Owner Flicka Fashion Indonesia.

    Sejak sekolah menengah, Putri sudah memiliki minat pada bidang seni dan bahasa. Ia mengaku bahwa hobinya mengoleksi tas menjadi awal terbentuknya brand tas yang kini terkenal di Indonesia.

    “Dulu saat ada bazar lokal brand, saya selalu beli tasnya, karena memang sesuka itu. Dari situ saya kepikiran, kenapa tidak mencoba buat brand tas sendiri. Sekalian menuangkan ide dan desain yang saya suka sembari mengisi waktu luang setelah kuliah juga,” ungkapnya.

    Menjadi Brand Tas Fungsional

    Lebih lanjut, Putri menjelaskan bahwa Flicka merupakan brand lokal yang memiliki visi-misi untuk mengajak perempuan lebih bebas berekspresi. Hal tersebut tertuang dalam bentuk dan desain dari berbagai koleksi tas Flicka.

    “Kami ingin mengajak setiap wanita untuk mengekspresikan semua sisi dirinya. Mulai dari classy, elegant, fun, dan playfull melalui produk yang fungsional, timeless, dan berkarakter. Kami ingin menyajikan produk yang bagus dan nyaman serta merayakan keberagaman sisi perempuan,” jelasnya.

    Hal itu sejalan dengan makna dari Flicka sendiri, yang diambil dari bahasa Swedia dan berarti perempuan. Makna dari brand ini merepresentasikan keeleganan seorang perempuan. “Saat itu saya mencari nama yang tidak susah dihafalkan, tetapi memiliki makna yang berhubungan dengan perempuan. Sampai saya ketemu kata ‘Flicka’ yang kalau diterjemahkan artinya perempuan,” imbuhnya.

    Integritas Menjadi Nilai Penting untuk Membangun Bisnis

    Putri mengaku sempat mengalami beberapa kendala saat awal bisnisnya berjalan. Modal minimalis membuatnya berpikir ekstra agar produksi produknya dapat terus berjalan dan berlanjut tanpa mengalami kerugian. Ia menegaskan bahwa integritas dan kemauan untuk terus belajar menjadi nilai penting dalam menghadapi setiap tantangan.

    “Modal saya dulu hanya lima juta, sedikit untuk ukuran mau bangun bisnis. Di situ saya berhati-hati mengatur agar modal ini dapat diputar untuk produksi selanjutnya. Selain itu, promosi atau mengenalkan produk dan menarik pelanggan itu susah sekali. Integritas menjadi pondasi kepercayaan, baik dalam hubungan personal maupun profesional,” tekannya.

    Putri berpesan kepada mahasiswa agar lebih berani  mengeksplorasi pada hal-hal non-akademik. Menurutnya, sudah saatnya mahasiswa bergerak mewujudkan mimpinya.

    “Jangan pernah merasa tidak cocok hanya karena latar belakang jurusanmu berbeda. Justru cara pandang humanis dan sensitif pada cerita serta makna adalah keunggulan yang jarang dimiliki orang lain. Karena kalau kita tidak mencoba melakukanya, sampai kapan pun kita tidak akan tahu langkah apa yang bisa membawa kita menjadi lebih maju ke depannya,” pesannya.

    Perjalanan Putri menegaskan peran UNAIR sebagai kampus yang tidak hanya mencetak lulusan unggul, tetapi juga mendorong alumni untuk berinovasi dan memberi kontribusi nyata di berbagai bidang. (far)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini
    Captcha verification failed!
    Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

    Artikel Terbaru