Surabaya 24 Juli 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menegaskan eksistensinya di panggung global. Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UNAIR angkatan 2022, Abdullah Abimanyu Harahap, terpilih sebagai salah satu dari lima delegasi Indonesia dalam World Economic Forum (WEF) Annual Summit 2025, yang berlangsung di Geneva, Swiss pada Senin (7/7/2025) hingga Minggu (13/7/2025).
Forum tahunan inisiasi Global Shapers Community ini menjadi ajang pertemuan lebih dari 500 pemimpin muda dari 150 negara. Terselenggara di Kantor Pusat WEF, forum ini memfasilitasi diskusi lintas sektor mengenai isu-isu strategis dunia. Seperti sustainability, digital innovation, dan climate justice.
“Saya hadir sebagai representasi Surabaya Hub dan menjadi satu-satunya mahasiswa UNAIR dalam forum ini. Ini bukan sekadar kehadiran simbolik, tapi bentuk nyata keterlibatan pemuda Indonesia dalam diskursus global,” ujar Abimanyu.
Delegasi Termuda
Sebagai delegasi termuda di antara profesional dari seluruh dunia, Abimanyu membawa program berbasis komunitas yang ia inisiasi bersama Global Shapers Surabaya, Green Hearts. Inisiatif ini merupakan model pengelolaan limbah makanan yang melibatkan UMKM, sekolah swasta, dan warga lokal di Surabaya. Proses pencatatan limbah menggunakan platform digital sederhana yang dikombinasikan dengan edukasi lingkungan secara langsung.
“Green Hearts saya bawa sebagai bentuk solusi lokal yang bisa direplikasi global. Responsnya sangat positif, bahkan beberapa mitra luar negeri menunjukkan ketertarikan untuk berkolaborasi,” ungkapnya.
Abimanyu mempresentasikan program ini dalam sesi diskusi Youth-led Climate Innovation, yang menyoroti pentingnya peran pemuda dalam menciptakan solusi berbasis aksi. Ia juga aktif berbagi praktik baik dari Indonesia dan membuka komunikasi diplomatik dengan peserta dari berbagai negara.
Dukungan UNAIR
Kehadiran Abimanyu dalam forum internasional ini turut difasilitasi oleh UNAIR melalui Airlangga Global Engagement (AGE), yang memberikan Letter of Guarantee (LoG) sebagai syarat administratif dalam pengajuan visa. Baginya, dukungan ini membuktikan komitmen UNAIR dalam mendorong mahasiswa untuk berkontribusi di tataran global.
“UNAIR membuktikan bahwa mahasiswa tidak hanya ditempa dalam ruang akademik. Tapi juga dipersiapkan untuk tampil di arena global dengan semangat tridharma perguruan tinggi,” tegasnya.
Abimanyu menambahkan, pengalaman ini bukan hanya memperluas jejaring, tetapi juga menguatkan kapasitas diplomasi pemuda Indonesia. “Saya ingin pemuda Indonesia, khususnya mahasiswa UNAIR, berani tampil dan bersuara dalam forum-forum strategis. Kita harus menjadi pencipta dan pengabdi, bukan hanya pengamat,” katanya. (far)