Surabaya 6 September 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi hadir menyaksikan pelantikan Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Lamongan masa khidmat 2025-2030 oleh Ketua Fatayat wilayah Jatim adalah Siti Maulidah, Jumat (5/9) di Lamongan Sport Center siang ini.
Menurut Bupati yang akrab disapa Pak Yes, Fatayat NU Lamongan merupakan mitra strategis Pemkab Lamongan dalam membangun fondasi sosial.
Pembangunan fondasi sosial yang dilakukan dari basis terkecil yakni keluarga dan organisasi perempuan.
Hal tersebut tentu bagian dari kontribusi membangun ketahanan nasional melalui penguatan keluarga. Hingga mempersempit ketimpangan gender dan membangun sumber daya berkualitas, untuk menyambut Indonesia Emas 2045 mendatang.
“Fatayat memiliki peran strategis dalam membangun ketahanan nasional. Dimulai dari basis terkecil yakni keluarga, Fatayat mampu mempersempit ketimpangan gender hingga berperan besar dalam membangun sumber daya manusia,” tutur Pak Yes.

Dalam pembangunan dari perspektif gender, Kota Soto mampu mencapai angka 73,34 pada indeks pemberdayaan gender. Adapun tren positif yang terus terlihat pada indeks pembangunan manusia (IPM) Lamongan, yakni 75,9. Capaian juga terlihat pada angka stun
stunting yang terus menurun, pada tahun 2024 berada pada 6,9 (angka paling rendah pada 5 tahun terakhir).
Dalam sambutan perdananya usai dilantik sebagai Ketua PC Fatayat NU Lamongan, Dewi Maslahatul Umah, mengatakan pada masa khidmatnya Fatayat Lamongan akan terus bersinergi pada pembangunan
nasional hingga daerah. Salah satunya adalah memberdayakan perempuan dan melindungi hak anak.
Hal tersebut ditunjukkan melalui launching program Lentera Fatayat (Lindungi Perempuan dan Anak dari Kekerasan dan Resiko Perkawinan Terhadap Anak). Program ini adalah realisasi komitmen dalam melindungi perempuan dan anak dari bahaya perkawinan usia dini.
Lalu ada program GARFA (Garda Fatayat NU), adalah satuan khusus Fatayat NU yang berfokus pada penguatan kapasitas kader perempuan NU melalui kaderisasi militan, ideologisasi, dan pengembangan keterampilan kepemimpinan, seperti pengamanan, keprotokolan, kebencanaan, dan penanganan isu sosial. (dit)