Surabaya 8 Agustus 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya kembali menyelenggarakan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) untuk tahun 2025. Program ini bertujuan untuk memberikan perlindungan kesehatan optimal bagi anak usia sekolah melalui imunisasi gratis.
Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina, menyampaikan bahwa pelaksanaan BIAS akan menyasar siswa SD dan SMP dengan jadwal yang terbagi dalam dua periode.
“Program BIAS merupakan agenda rutin yang sangat penting untuk memastikan anak-anak Surabaya terlindungi dari penyakit menular yang dapat dicegah melalui imunisasi,” kata Nanik, Jumat (8/8/2025).
Nanik menjelaskan, jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan tingkatan kelas siswa. Siswa kelas 1 SD/MI/sederajat akan menerima imunisasi Campak-Rubella (MR) dan Difteri-Tetanus (DT). Siswa kelas 2 dan 5 SD/MI/sederajat akan menerima imunisasi Tetanus-Difteri (Td). Serta siswa perempuan kelas 5 SD dan 9 SMP/MTs/sederajat akan menerima imunisasi Human Papilloma Virus (HPV).
“Secara keseluruhan, sasaran utama program ini adalah siswa kelas 1, 2, dan 5 SD, serta siswa perempuan kelas 9 SMP atau yang sederajat,” jelasnya.
Pelaksanaan BIAS 2025 di Surabaya akan digelar secara bertahap. Pertama, bulan Agustus 2025 yang berfokus pada imunisasi Campak-Rubella (MR) dan Human Papilloma Virus (HPV). “Dan kedua, bulan November 2025 yang dilaksanakan untuk imunisasi Difteri-Tetanus (DT) dan Td,” imbuhnya.
Lokasi pelaksanaan imunisasi adalah di seluruh sekolah yang menjadi sasaran, yaitu SD, MI, SMP, dan MTs di Kota Surabaya. Tim dari Puskesmas setempat akan mendatangi sekolah-sekolah sesuai jadwal yang telah ditentukan.
“Pemberitahuan resmi mengenai jadwal akan disampaikan oleh pihak sekolah kepada orang tua atau wali murid jauh hari sebelumnya,” terangnya.
Nanik menekankan bahwa tidak ada persyaratan khusus untuk mengikuti program ini, dan imunisasi diberikan secara gratis. “Anak hanya perlu didampingi oleh orang tua atau wali, dan disarankan membawa buku atau kartu catatan imunisasi untuk memudahkan pencatatan,” tegasnya.
Bagi anak yang sakit pada hari pelaksanaan, Nanik memastikan bahwa mereka tidak perlu khawatir. Anak yang sakit akan dijadwalkan ulang untuk diimunisasi setelah kondisi kesehatannya membaik. Pihak sekolah atau Puskesmas akan memberikan informasi mengenai jadwal imunisasi susulan.
“Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi pihak sekolah, Puskesmas terdekat, atau Penanggung Jawab Program Imunisasi di Dinas Kesehatan Kota Surabaya,” pungkasnya.(nis)