Surabaya 19 Oktober 2023 | Draft Rakyat Newsroom-Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jatim dalam memulihkan dampak pandemi menuai apresiasi. Pada Rabu malam (18/10/2023), Dinsos Provinsi Jatim meraih penghargaan Jatim Bangkit Awards 2023 kategori OPD Pemprov Jatim Pelaksana Program Pemulihan Dampak Pandemi Terbaik.
Trofi penghargaan tersebut diterima oleh Sekretaris Dinsos Jatim Yusmanu SST, yang hadir mewakili Kepala Dinsos Provinsi Jatim Dra Restu Novi Widiani MM di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya.
Jatim Bangkit Awards 2023 merupakan salah satu wujud apresiasi dari JTV kepada unsur pemerintah, pengusaha, dan berbagai organisasi masyarakat yang telah mempercepat pemulihan ekonomi dan kebangkitan dari pandemi Covid-19.
Selain Dinsos Provinsi Jatim, Jatim Awards 2023 kategori OPD Pemprov Jatim Pelaksana Program Pemulihan Dampak Pandemi Terbaik juga diberikan kepada empat OPD lain, yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jatim, Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, dan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim.
“Alhamdulillah, ini sebuah penghargaan yang luar biasa yang merupakan prestasi Dinsos Jatim. Dua tahun bukan waktu yang singkat bagi Dinsos Jatim berkiprah, tentu saja sesuai dengan arahan ibu Gubernur Jatim untuk mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat khususnya yang tidak mampu untuk tetap bertahan di masa pandemi Covid-19 dan setelahnya,” tutur Kepala Dinsos Jatim Dra Restu Novi Widiani MM saat dikonfirmasi pada Kamis (19/10/2023).
Dia melanjutkan, beberapa program Pemprov Jatim telah dilaksanakan oleh Dinsos Jatim, di antaranya Jaring Pengaman Sosial yang diperuntukkan khusus bagi masyarakat di kelurahan yang dianggap paling terdampak pandemi Covid-19. Bantuan ini menyentuh sekitar 333 ribu masyarakat.
Di samping itu, Dinsos Jatim juga memberikan perlindungan khusus berupa Layanan Dukungan Psikososial (LDP) dan bantuan spesifik kepada anak-anak yang orang tuanya meninggal karena Covid-19.
“Program ini memberangkatkan sekitar 100 pekerja sosial di kabupaten/kota di Jatim yang mana terdapat anak korban Covid-19 yang orang tuanya meninggal dunia saat pandemi Covid-19, dan memastikan bagaimana pendidikan, kesehatan, serta pengganti orang tua asuh mereka,” terang Novi.
Orang nomor satu di lingkup Dinsos Jatim tersebut juga mengatakan, dalam masa pandemi Covid-19 hingga masa pemulihan Dinsos Jatim menjaga kesejahteraan penerima manfaat (PM), khususnya yang ada di UPT, agar tidak terkena Covid-19. Sebanyak 4 ribu PM berhasil diamankan dan terhindar dari Covid-19.
“Setelah pandemi mereda, beberapa program bantalan ekonomi lainnya juga diperhatikan ibu Gubernur. Yakni, perluasan Program Keluarga Harapan (PKH) Plus menjadi 55 ribu PM, yang semula hanya 15 kabupaten menjadi 25 kabupaten. Kemudian, disabilitas juga disentuh melalui bantuan Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD). Lansia dan disabilitas merupakan dua komponen yang dianggap terberat bagi masyarakat miskin ketika di sebuah keluarga. Sehingga titik berat bantuan sosial di Jatim terletak pada keluarga yang memiliki lansia dan disabilitas,” papar Novi.
Lebih lanjut, pejabat yang pernah menjadi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jatim menambahkan, program pemberdayaan ekonomi lainnya ada di Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Program ini merupakan kelompok usaha yang dirintis oleh masyarakat di wilayah miskin untuk tetap bertahan, bisa berdaya secara ekonomi, serta menyejahterakan hidupnya dalam rangka meningkatkan penghasilan mereka di kala terkena PHK karena Covid-19
Selain itu, Dinsos Jatim juga memberikan bantuan untuk Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE). Bantuan ini dikhususkan untuk penerima bantuan perempuan yang pada saat pandemi Covid-19 ini mereka jadi ibu tunggal dan harus bertanggung jawab kepada kelangsungan hidup putra-putri mereka.
“Beberapa program ini merupakan bantuan sosial yang memang diperuntukkan khusus dan diperluas pada saat setelah pandemi Covid-19. Hal ini menjadi penopang program ibu Gubernur dalam menurunkan angka kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrem. Ternyata sudah terbukti dengan jumlah terbesar penurunan kemiskinan yang disumbangkan Provinsi Jatim teratas di seluruh Indonesia,” jelas Novi.
Ia menegaskan, dalam menjalankan seluruh program tersebut Dinsos Jatim tidak sendiri, melainkan bergerak bersama OPD terkait dan Dinsos di seluruh Jatim, serta para relawan pilar sosial yang menurutnya luar biasa, antara lain, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan Pendamping PKH Plus.(nis)