Surabaya 7 Agustus 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) berkunjung ke Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Lampung untuk melakukan penjajakan kerja sama penguatan transformasi digital dan pengelolaan data daerah, di Kantor Diskominfotik Provinsi Lampung, Rabu (6/8/2025).
Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita, menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan ruang belajar bersama antar daerah. Menurutnya, berbagi praktik baik itu penting termasuk sistem pengelolaan infrastruktur teknologi dan strategi penyelamatan layanan saat terjadi gangguan seperti insiden data center nasional beberapa waktu lalu.
“Kunjungan ini adalah momen untuk saling belajar dan bisa menjadi referensi masing-masing. Terima kasih atas sambutan hangat dari Diskominfotik Lampung, semoga dengan pertemuan ini bisa menjadi dasar kita untuk menjalin kerja sama yang baik,” ujarnya.
Selama ini yang telah dilakukan Diskominfo Jatim, diterangkan Sherlita, bisa menjadi bahan diskusi untuk berbagi pengalaman. “Apa yang kami lakukan di Jatim bisa menjadi referensi, walau bukan satu-satunya. Semoga ini menjadi dasar untuk kerja sama konkret ke depan, terutama dalam memperkuat layanan digital dan transformasi teknologi informasi di daerah,” ujar Sherlita.
Diketahui, Diskominfo Jatim juga berbagi pengalaman mengenai strategi penyelamatan data dan layanan saat gangguan nasional melanda. Dalam kesempatan tersebut, Sherlita menjelaskan bahwa Jawa Timur menggunakan pendekatan multi-layer dalam sistem backup, termasuk penggunaan cloud service dan kerja sama dengan AWS sebagai lapisan ketiga cadangan data.
Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi Diskominfo Jatim dalam koordinasi lintas sektor, khususnya dalam pengelolaan anggaran layanan internet dan penyatuan data dari berbagai OPD.
Sementara itu, Kepala Diskominfotik Lampung, Ganjar Jationo menyambut langsung kunjungan tersebut dan menyampaikan harapannya agar pertemuan ini dapat menjadi momen saling belajar dan berbagi pengalaman, khususnya dalam bidang statistik sektoral dan keamanan siber yang menjadi tantangan tersendiri bagi pihaknya.
“Kami merasa terhormat atas kunjungan Kepala Dinas Kominfo Jatim, Bu Sherlita. Kami berharap pengalaman Diskominfo Jatim, terutama dalam hal pengelolaan statistik, dapat menjadi referensi dan contoh bagi kami untuk memperkuat koordinasi dan implementasi program,” kata Ganjar.
Struktur Organisasi
Pertemuan ini turut membahas struktur organisasi dinas komunikasi di masing-masing daerah. Ganjar menyebut bahwa Diskominfotik Lampung menggabungkan bidang statistik dan persandian, berbeda dengan Jatim yang memiliki bidang-bidang tersendiri seperti IKP, Aptika, Statistik, dan Persandian.
“Di Kominfotik ini ada lima bidang, tidak ada IKP seperti di Jatim. Jadi informasi dan komunikasi itu dipisah. Yang digabung di sini malah Statistik sama Sandi, ini yang repot,” sebut Ganjar.
“Informasi kami pisah karena kami ada KI ya. Yang ada kuasi peradilan. Lembaganya menangani adjudikasi dan sengketa informasi, makanya kami pisah bidang informasi dengan komunikasi,” sambungnya.
Ganjar mengungkap, oleh karenanya penggabungan bidang persandian dan statistik ini sehingga terdapat beban dan tantangan yanh berat. Pihaknya ingin berencana akan merestruktur ulang susunan organisasi di Diskominfotik Lampung.
“Setelah mulai ketemu bentuk, ini keamanan siber dan bagaimana Kominfotik sebagai walidata mengampu urusan statistik sektoral, kayaknya kok berat banget. Nah yang agak serem ini memang bidang persandian dan statistik. Saking lemesnya, mereka minta ganti jadi bidang. Karena capek, tidak pernah tidur itu,” ungkapnya.
Ganjar menuturkan, bahwa Diskominfotik Lampung sedang mengembangkan strategi integrasi antara SPBE dan layanan pemerintahan digital.
Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak juga berdiskusi mengenai penguatan Computer Security Incident Response Team (CSIRT), pelaksanaan satu data dan satu peta, serta kerja sama kelembagaan dengan perguruan tinggi, termasuk pengalaman Diskominfo Jatim dalam menjalin kolaborasi dengan AI Center Universitas Brawijaya untuk pengembangan layanan publik berbasis kecerdasan buatan.
Keduanya setuju bahwa kolaborasi antar daerah sangat penting di tengah tantangan digitalisasi pemerintahan yang semakin kompleks. Hal ini menjadi tanda bahwa langkah konkret penjajakan kerja sama akan dibahas lebih lanjut dalam pertemuan lanjutan atau melalui nota kesepahaman nantinya sehingga terwujud hasil perjanjian kerja sama yang komprehensif.(vin)