More
    BerandaUncategorizedFestival Mangrove ke-VII, Civitas dan Alumni UNAIR Ikut Ambil Peran dalam Aksi...

    Festival Mangrove ke-VII, Civitas dan Alumni UNAIR Ikut Ambil Peran dalam Aksi Wujudkan SDGs

    Penulis

    Tanggal

    Kategori

    Surabaya 20 Agustus 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Universitas Airlangga (UNAIR) berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) turut ambil andil dalam Festival Mangrove ke-VII Tahun 2025. Kegiatan tersebut berlangsung pada Selasa (19/8/2025), di Pantai Tambak Bahak, Desa Curah Dringu, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo.

    Festival Mangrove menjadi salah satu bentuk kampanye mitigasi perubahan iklim. Kegiatan ini telah terselenggara sejak tahun 2022, meliputi satu kota dan lima kabupaten di Jawa Timur. Kali ini, Festival Mangrove bertempat di Pantai Tambak Bahak, Probolinggo.

    Festival Mangrove ke-VII ini melibatkan berbagai pihak. Mulai dari sektor pemerintahan, swasta, perguruan tinggi, hingga komunitas. Jajaran pejabat pemerintahan juga hadir dalam Festival Mangrove ke-VII, di antaranya Kepala Dinas Kehutanan Jatim, Sekretaris Ditjen PDARSH KLH RI, hingga Bupati Probolinggo.

    Libatkan Civitas dan Alumni

    Dalam kegiatan tersebut, UNAIR hadir bersama civitas academica dan alumni untuk ambil andil. Di antaranya civitas academica Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Vokasi, SDGs Center, serta Ikatan Alumni (IKA). Mereka turut serta dalam penanaman mangrove, pelepasliaran burung air dan kepiting, dan penyediaan layanan kesehatan gratis untuk masyarakat umum.

    Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni UNAIR Prof Mochammad Amin Alamsjah Ir MSi PhD menuturkan, kegiatan ini menjadi salah satu bagian penting dalam meningkatkan green belt (sabuk hijau) di setiap pantai. “Kita tahu kondisi pencemaran yang ada di ekosistem perairan perlu kita perhatikan. Kontribusi mangrove sangat menentukan apakah green belt yang kita miliki itu baik atau tidak,” ujarnya.

    Probolinggo dipilih sebagai lokasi karena posisinya yang berada di bagian tengah, di antara wilayah pemberdayaan mangrove. “Probolinggo ini adalah kawasan tengah yang memungkinkan kita untuk menyebarluaskan ide dasar keberadaan mangrove untuk green belt,” katanya.

    Momentum Tingkatkan Capaian SDGs

    Lebih lanjut, Prof Amin mengatakan bahwa kegiatan ini bisa menjadi momentum bagi UNAIR untuk meningkatkan capaian Sustainable Development Goals (SDGs) baik di Indonesia maupun dunia. Selain itu, dengan melibatkan civitas academica dan alumni, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem perairan.

    “Yang pasti kita berharap munculnya kesadaran dan atensi masyarakat bahwa kita perlu memperhatikan pemberdayaan sumber daya perairan, yaitu mangrove. Ini bisa menjaga ekosistem air laut secara keseluruhan, baik sebagai tempat untuk plasma nutfah maupun untuk pencegahan abrasi,” imbuhnya.

    Sedekah Oksigen

    Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Dr (HCUA) Khofifah Indar Parawansa MSi dalam sambutannya mengajak para peserta yang hadir untuk menanamkan prinsip bahwa menanam mangrove adalah bentuk sedekah oksigen. Ia juga menuturkan bahwa upaya penanaman mangrove ini menjadi komitmen mencintai alam sekitar.

    Ia berharap, Festival Mangrove ini bisa membawa manfaat bagi nelayan dan masyarakat Probolinggo. “Kehadiran mangrove bisa dijadikan habitat ikan. Nelayan juga tidak harus jauh-jauh untuk mencari ikan. Semoga dengan begitu, masyarakat sekitar bisa hidup sejahtera dan bahagia,” ucapnya.

    Sebagai informasi, keterlibatan UNAIR dalam Festival Mangrove ke-VII ini menjadi bukti komitmen atas capaian SDGs. Di antaranya, SDG ke-6 yakni ‘Clean water and sanitation’, SDG ke-14 ‘Life below water’, SDG ke-15 ‘Life on land’, dan SDG ke-17 ‘Partnership for goals’.. (far)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini
    Captcha verification failed!
    Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

    Artikel Terbaru