Surabaya 02 Juli 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Kepak fin menghentak air, menciptakan riak-riak yang memecah kesunyian kolam. Di lintasan itu, seorang gadis muda melaju secepat kilat, seolah membawa mimpi banyak orang bersamanya. Namanya Zerlina Putri Najwa — dan di ajang PORPROV IX Jawa Timur 2025, ia tak hanya menang, tapi mencatatkan sejarah.
Dua rekor Porprov pecah sekaligus di tangannya, untuk nomor 50 meter dan 100 meter surface putri. Tak ada selebrasi berlebihan. Zerlina hanya menggenggam erat pelampung tepi kolam, menarik napas panjang, lalu menatap ke papan waktu — memastikan bahwa angka yang tertera memang miliknya.
“Yang saya pikirkan cuma satu: jangan kalah dari diri sendiri,” katanya pelan. “Saat tahu saya pecah rekor, rasanya seperti mimpi. Tapi semua ini hasil dari latihan panjang, dukungan pelatih, dan semangat dari keluarga yang selalu percaya saya bisa.”
Gelaran finswimming tahun ini benar-benar luar biasa. Dari 26 nomor yang dipertandingkan, 20 di antaranya memecahkan rekor Porprov. Itu artinya, 77% nomor mencatatkan sejarah baru. Angka yang tak main-main — dan tak mungkin dicapai tanpa proses pembinaan yang panjang dan menyeluruh.
Tak hanya itu, 18 kabupaten/kota berhasil meraih medali, sebuah capaian yang menunjukkan bahwa olahraga selam kini telah tumbuh merata, tak lagi terpusat di kota-kota besar. Di balik capaian itu ada pelatih yang setia mendampingi, orang tua yang tak pernah lelah mengantar, dan semangat komunitas yang tak pernah padam.
Ketua Umum Pengprov POSSI Jawa Timur, Mirza Muttaqien, menyampaikan apresiasi mendalam atas capaian ini. Ia hadir langsung menyaksikan bagaimana para atlet muda menampilkan performa terbaik mereka.
“Ini bukan sekadar pencapaian individual. Ini hasil dari ekosistem pembinaan yang hidup. Semangat Bangkit Bersama, Tumbuh Bersama, Juara Bersama terlihat nyata di kolam ini. Dan pecahnya 77% rekor adalah buktinya,” ujar Mirza.
Porprov IX/2025 telah menempatkan finswimming sebagai salah satu cabang olahraga paling progresif di Jawa Timur. Lewat keberanian, disiplin, dan kerja kolektif — olahraga ini telah tumbuh bukan hanya dalam angka, tetapi juga dalam harapan. Dari kepak fin yang menghentak air, kita belajar bahwa mimpi tak pernah jauh — asal terus bergerak, dan percaya pada arah. (her)