Surabaya 17 April 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan One Pesantren One Product (OPOP) Jatim, di Surabaya, Rabu (16/4/2025).
Dalam agenda yang dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ini, diadakan pengukuhan Tim Penguatan dan Pengembangan Program Ekonomi Masyarakat Berbasis Pesantren (EKO-Tren) OPOP Jatim Periode 2025-2030.
Selain pengukuhan, dalam Rakor tersebut juga diadakan penyerahan secara simbolis Hak Merek EKO-Tren OPOP oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum Jawa Timur kepada Gubernur Khofifah sebagai bentuk perlindungan merek hak atas EKO-Tren OPOP.
Dalam keterangannya usai acara, Gubernur Khofifah menyampaikan, pemberian hak merek ini EKO-Tren OPOP ini artinya sudah memiliki merek yang sah di mata hukum. Sehingga produksi produk dari setiap peserta pondok pesantren OPOP nantinya akan semakin gencar digalakkan hingga diekspor ke mancanegara.
“Hari ini Kanwil Kementeriam Hukum Jawa Timur telah menyerahkan Hak Merek EKO-Tren OPOP. Itu artinya kita sudah memiliki brand yang absah dan kita akan memproduksi banyak item termasuk komoditas ekspor,” jelas Khofifah.
Dengan pengukuhan Tim EKO-Tren OPOP periode tahun 2025-2030, Khofifah menuturkan, ekosistem Eko-Tren OPOP saat ini menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam tiga pilar utama OPOP, yakni santripreneur, pesantrenpreneur, dan sosiopreneur.
“Harapan kita, ketika pesantren makin berdaya secara ekonomi, maka ekosistem di sekitarnya juga akan ikut sejahtera. Dengan struktur kepengurusan baru yang kita kukuhkan hari ini, insya Allah masa depan Eko-Tren OPOP akan makin kuat, makin meluas, dan makin memberikan kemanfaatan besar,” ujar Khofifah
Gubernur Khofifah saat mengukuhkan Tim Penguatan dan Pengembangan EKO-Tren OPOP Periode 2025-2023, dalam agenda Rakor Pengembangan OPOP Jatim, di Surabaya, Rabu (16/4/2025). Foto : Ghufron / JNR
Sementara itu, dalam laporannya Ketua Umum Tim EKO-Tren OPOP Adhy Karyono mengatakan, Rakor Pengembangan OPOP ini sekaligus menjadi Kick-Off pelaksanaan bagi Para penerima program EKO-Tren OPOP dan silaturahmi antara pesantren penerima program, alumni, hingga mitra lembaga keuangan dan akademisi.
“Rakor ini dihadiri oleh 220 peserta, termasuk 150 perwakilan pesantren penerima bantuan tahun 2025 serta 20 peserta OPOP terbaik dari tahun 2019 hingga 2024. Kami juga hadirkan stakeholder dari berbagai unsur, termasuk Bank Indonesia, OJK, BUMN, BUMD, hingga tokoh pesantren,” kata Adhy.
Perjalanan EKO-Tren OPOP yang dipelopori oleh Gubernur Khofifah semenjak memimpin Provinsi Jawa Timur di tahun 2024, dijelaskan Adhy, memiliki perkembangan signifikan. Terlebih dari tiga pilar OPOP yakni, santripreneur, pesantrenpreneur, dan sosiopreneur.
“Hingga kini, EKO-Tren OPOP telah membina 590.920 santri melalui laboratorium kewirausahaan dan pelatihan keterampilan, 1.210 pesantrenpreneur, dan 1.790 sosiopreneur yang merupakan alumni pesantren dan masyarakat sekitar,” sebut Adhy yang diketahui juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim) itu.
Oleh karenanya supaya program EKO-Tren OPOP ini semakin sukses dijalankan, Adhy menekankan supaya kolaborasi pentahelix terus dikuatkan.
“Mulai dari dukungan koperasi pesantren, sertifikasi halal, pelatihan coding dan pengelolaan keuangan syariah, hingga desain kemasan oleh ITS.Produk-produk OPOP pun kini sudah terbukti berkualitas dan siap ekspor. Semoga seluruh upaya kita untuk mengembangkan ekonomi berbasis pesantren ini diridai oleh Allah SWT,” pungkasnya.
Diketahui, dalam agenda ini Gubernur Khofifah juga menyerahkan berbagai sertifikat, seperti sertifikat HACCP, sertifikat halal produk OPOP, sertifikat merek produk OPOP. Selain itu, Ia menyerahkan pula Akta Badan Hukum Koperasi Produk Pesantren, menyerahkan penghargaan kepada agen samsat OPOP terbaik, dan memberi santunan BPJS kenetegakerjaan.(vin)