More
    BerandaPendidikanIntai Anak Malnutrisi, Norovirus Jadi Ancaman Kesehatan Baru

    Intai Anak Malnutrisi, Norovirus Jadi Ancaman Kesehatan Baru

    Penulis

    Tanggal

    Kategori

    Surabaya 24 April 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Masalah kesehatan masih menjadi salah satu momok mengerikan yang hidup ditengah masyarakat. Salah satu masalah kesehatan yang ada yaitu ancaman Norovirus. Norovirus merupakan salah satu jenis virus dari golongan Enterovirus yang menyebabkan diare dengan prevalensi tertinggi kedua di Indonesia setelah Rotavirus.

    Berbeda dengan Rotavirus, Norovirus belum mempunyai vaksin sehingga akan lebih sulit dalam pengendaliannya. Menanggapi permasalahan ini, Dosen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) yang juga peneliti di Kelompok Studi Viral Diarrhea, Institute of Tropical Disease, Universitas Airlangga (UNAIR), Anisa Lailatul Fitria SGz MSc  memaparkan potensi ancaman kesehatan Norovirus khususnya di Indonesia.

    Ancam Anak Malnutrisi

    Anisa menyebut Norovirus memiliki potensi untuk menjadi agen diare setelah Rotavirus dapat ditekan dengan vaksinasi, hal ini karena belum adanya vaksin untuk virus ini. Potensi ini diperkuat dengan hasil penelitian yang menunjukkan prevalensi virus ini cukup tinggi di negara-negara yang coverage vaksin rotavirusnya cukup tinggi.

    “Norovirus sendiri replikasi dan penyebarannya sangat cepat karena tergolong virus RNA. Dalam penelitian yang kami lakukan, menunjukkan anak-anak yang terinfeksi Norovirus baik yang bergejala maupun tidak memiliki resiko kesulitan menyerap nutrisi karena terdapat peradangan pada usus,” ungkapnya.

    Anisa menyebut anak malnutrisi lebih berisiko terinfeksi Norovirus akibat sistem imun yang lemah. Kekurangan nutrisi pada anak menyebabkan imunitas menurun sehingga agen penyakit akan semakin masuk dan menyebabkan penyakit. Selain itu masih banyak masyarakat yang belum paham dengan perbedaan diare akibat infeksi virus dan bakteri.

    “Pada diare akibat infeksi virus maka akan terlihat feses yang cair dengan ampas yang sedikit sedangkan pada infeksi bakteri, pada feses akan muncul lendir dan terkadang darah. Selain itu, diare akibat infeksi virus dapat menyebabkan pasien mengalami dehidrasi akibat air yang terbuang melalui feses dan dapat berisiko kematian,” ungkapnya.

    Tindakan Preventif

    Anisa menyebut bahwa tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus ini secara masif. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi kunci dalam mencegah infeksi Norovirus, selain itu penting untuk memperhatikan hewan peliharaan karena Norovirus dapat ditransmisikan melalui feses hewan peliharaan seperti kucing dan anjing. “Perlu edukasi kepada ibu maupun caretaker mengenai bahaya dan tindakan preventif dalam mencegah infeksi virus ini. Selain itu, sebagai akademisi kami melakukan berbagai studi yang kedepannya akan digunakan dalam penanganan virus ini supaya tidak terjadi outbreak dan dapat ditekan penyebarannya,” pungkasnya. (nis)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini
    Captcha verification failed!
    Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

    Artikel Terbaru