Surabaya 30 April 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Baznas RI bersama Baznas Kota Mojokerto secara resmi meluncurkan program Baznas Microfinance Desa (BMD) di Mojokerto. Program ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan perekonomian mustahik melalui akses permodalan usaha dan pendampingan pengembangan usaha mikro.
Saat ini, terdapat 26 BMD yang tersebar di 17 provinsi di Indonesia. Salah satunya adalah BMD Mojokerto yang telah dirintis sejak akhir 2024 dan mulai beroperasi pada 2 Januari 2025.
Acara peluncuran BMD berlangsung di Kantor BMD Mojokerto, Jawa Timur, kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Baznas RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, M.A., Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, Pimpinan Baznas RI Bidang SDM, Keuangan, dan Umum Kol. (Purn.) Nur Chamdani, Ketua Baznas Provinsi Jawa Timur Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si., Ketua Baznas Kota Mojokerto H. Dwi Hariadi, serta Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, M.A. menjelaskan bahwa program BMD adalah salah satu inisiatif strategis Baznas dalam mendorong kesejahteraan ekonomi mustahik, terutama di wilayah pedesaan seperti Mojokerto. “BMD menjadi salah satu program unggulan Baznas yang telah membantu ribuan pelaku usaha mikro di berbagai daerah. Kini Mojokerto turut menjadi bagian dari daerah yang merasakan manfaatnya,” ujar Kiai Noor dirilis dari Laman Baznas Jatim, Rabu (30/4/2025)
Ia menambahkan, BMD merupakan skema penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) Baznas yang difokuskan pada layanan keuangan mikro bagi para pelaku usaha mikro dari kalangan mustahik. Bentuk bantuannya mencakup permodalan serta pendampingan usaha. “BMD menggunakan prinsip al-Qardh al-Hasan, yakni tanpa bunga dan tanpa orientasi keuntungan. Ini dirancang agar para mustahik dapat mengembangkan usahanya tanpa terbebani cicilan berat,” jelasnya.
Dengan berdirinya BMD di Mojokerto sebagai yang ke-26, Baznas berharap semakin banyak mustahik yang dapat mengakses permodalan, meningkatkan kapasitas usaha, dan mencapai kemandirian ekonomi, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan apresiasi dan dukungan atas kehadiran program ini. Ia menilai BMD sejalan dengan visi Pemerintah Kota Mojokerto dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat berpenghasilan rendah. “Kami menyambut baik kehadiran BMD di Kota Mojokerto. Program ini nyata dampaknya bagi pelaku usaha kecil dari kalangan tidak mampu. Ini adalah bentuk kolaborasi yang sangat dibutuhkan dalam menciptakan masyarakat mandiri dan sejahtera,” ujar Ika.
Ia juga menyatakan kesiapan Pemkot Mojokerto untuk bersinergi dengan Baznas dalam mendukung proses pendampingan, pelatihan, dan pemantauan agar penerima manfaat BMD dapat mengembangkan usahanya secara profesional dan berkelanjutan.
Acara peluncuran ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua II Baznas Provinsi Jawa Timur K.H. Ahsanul Haq, Wakil Ketua III Baznas Provinsi Jawa Timur K.H. Muhammad Zakki, Wakil Ketua IV Baznas Provinsi Jawa Timur K.H. Husnul Khuluq, serta Wakil Wali Kota Mojokerto Rachman Sidharta Arisandi. (byu)