Surabaya 16 Agustus 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur akan mengambil langkah lebih lanjut terkait penanganan kesehatan atlet dan pelatih yang tergabung dalam skuad Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim proyeksi PON XXII 2028 NTT–NTB.
Langkah ini dilakukan berdasarkan hasil medical check up (MCU) yang dilakukan oleh RS Ubaya terhadap 200 orang, terdiri atas 151 atlet dan 49 pelatih.
Humas RS Ubaya, Christanti, mengatakan bahwa terdapat beberapa pemeriksaan yang dilakukan terhadap atlet dan pelatih. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan jantung.
Dari hasil tersebut, pihaknya menemukan beberapa atlet maupun pelatih mengalami gangguan kesehatan sehingga memerlukan tindak lanjut.
“Untuk hasil medical check up, ada beberapa temuan, dan hari ini kami sudah memaparkan kepada Pak Ketum (KONI Jatim) dan jajaran mengenai rangkuman hasil medical check up yang harus ditindaklanjuti oleh KONI Jatim,” kata Tanti.
Ia menambahkan, pihaknya siap mendukung proses pemulihan kesehatan atlet. Salah satu masalah yang paling banyak ditemukan adalah kondisi fisik akibat riwayat cedera.
“Mungkin untuk cedera pada sistem muskuloskeletal nanti kami bantu memfasilitasi proses return to competition di sport clinic kami,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris KONI Jatim, dr. Eko Nursucahyo, Sp.OG menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan kesehatan ini menjadi skrining awal untuk melihat kondisi atlet maupun pelatih Puslatda.
“Ada beberapa, kira-kira 10 persen dari hasil yang sudah disampaikan, yang memiliki sedikit catatan. Sisanya, sebagian besar, lebih dari 90 persen, dalam keadaan normal,” kata Eko.
Hasil temuan tersebut akan menjadi acuan bagi KONI Jatim dalam pelaksanaan Puslatda. Atlet dan pelatih yang memiliki catatan kesehatan akan mendapatkan penanganan lebih lanjut.
“Ada beberapa catatan yang memang sudah disampaikan kepada kami. Nanti hasilnya akan kami koordinasikan dengan tim Binpres dan disampaikan kepada atlet serta cabang olahraga. Mereka yang memiliki catatan akan kami tindak lanjuti dengan treatment khusus,” ujar pria yang juga koordinator tim kesehatan KONI Jatim ini.
Eko menambahkan, hasil tes kesehatan ini juga menjadi dasar bagi pelatih untuk menentukan program latihan yang sesuai dengan kondisi masing-masing atlet.
Para pelatih dan atlet diminta benar-benar memperhatikan hasil tes kesehatan agar tidak berlebihan dalam latihan, sehingga tidak timbul masalah kesehatan yang dapat memengaruhi performa saat pertandingan. “Jadi, kekurangannya apa, nanti disesuaikan dengan kondisi atletnya,” pungkasnya. (her)