Surabaya 25 Juli 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Upaya pelestarian sungai terus digalakkan di Surabaya. Terbaru, Tim Patroli Air Terpadu Jawa Timur melalui Konsorsium Lingkungan Hidup (KLH) bekerja sama dengan PT Pertamina Patra Niaga menggelar kegiatan bertajuk Rembuk Lingkungan dan Launching Sekolah Aliran Sungai, di Kantor Divisi Jasa ASA WS Brantas Perum Jasa Tirta I, Jalan Karah, Surabaya Kamis (24/7/2025).
Kegiatan ini merupakan kolaborasi multipihak yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan ekosistem Kali Surabaya. Selain diskusi warga dan sosialisasi, acara ini juga menandai peluncuran program Sekolah Aliran Sungai, sebuah model edukasi lingkungan nonformal yang menyasar warga bantaran dan pelajar.
Integrated Terminal Manager PT Pertamina Patra Niaga IT Surabaya, Jefri Marsal, menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan ini sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan di bidang lingkungan. “Kegiatan ini merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat agar peduli dan terlibat langsung menjaga sungai. Harapannya, warga bisa memahami fungsi sungai sebagai sumber kehidupan dan ikut serta melestarikannya,” ujar Jefri.
Pertamina Patra Niaga telah dua kali menjadi mitra pendukung program lingkungan yang dijalankan bersama Dinas Lingkungan Hidup. Sebelumnya, kegiatan serupa digelar di Kelurahan Jambangan pada 2024, dan kini berlanjut dengan cakupan lebih luas.
Menurut Jefri, pada 2025 program dirancang dalam tiga tahap: untuk warga umum, untuk pelajar, dan untuk kalangan teknis. Sesi berikutnya dijadwalkan berlangsung pada 30 Juli 2025, dengan fokus pada anak-anak sekolah yang tinggal di bantaran Kali Surabaya.
Ia menjelaskan, Sekolah Aliran Sungai tidak hanya menyampaikan teori, tetapi juga mengajak anak-anak melihat langsung kondisi sungai, memilah sampah, dan berdiskusi soal solusi lingkungan secara menyenangkan.
Sementara itu, Koordinator Tim Patroli Air Terpadu sekaligus Direktur KLH Jatim, Imam Rochani, menekankan pentingnya kolaborasi dengan sektor swasta di tengah keterbatasan anggaran pemerintah. “Dengan keterlibatan pihak seperti Pertamina, kegiatan strategis bisa terus berjalan, menyasar berbagai kalangan termasuk anak-anak sekolah agar memiliki kepedulian sejak dini,” kata Imam.
Imam menambahkan, pihaknya tengah menyiapkan kurikulum dan modul khusus untuk mendukung pelaksanaan Sekolah Aliran Sungai yang ke depan bisa dimasukkan dalam muatan lokal sekolah dan menjadi bagian dari nilai praktik siswa.
Kegiatan ini turut melibatkan berbagai unsur masyarakat seperti tokoh RT, RW, Karang Taruna, LPMK, Babinsa, hingga Satpol PP. Mereka bersama-sama membahas langkah konkret pelestarian sungai serta penyusunan rencana lanjutan berbasis kebutuhan lokal.
Lurah Pagesangan, Yudi Kurniawan, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Ia menyebut kolaborasi lintas elemen menjadi kekuatan dalam menjaga lingkungan, sekaligus mendukung visi partisipatif pembangunan Kota Surabaya.
Yudi juga menyoroti inisiatif warga bantaran sungai melalui Gerakan Balik Kanan (Geblek), yakni upaya sukarela warga mengubah orientasi rumah menghadap sungai, membuka akses jalan, dan menciptakan ruang terbuka. Gerakan tersebut telah mendapat penghargaan nasional. “Jika gerakan ini didukung CSR dan pemerintah, skalanya bisa diperluas ke kawasan lain,” tambahnya.
Acara ditutup dengan sesi diskusi terbuka, pemetaan kondisi bantaran, serta penyusunan rencana pelibatan warga dalam pengelolaan sungai. Sosialisasi lanjutan dengan melibatkan siswa dan guru akan digelar pada 30 Juli mendatang. (hjr)