More
    BerandaUncategorizedLima Bulan Stasiun Boharan dan Kedinding Beroperasi Lagi;  Dorong Peningkatan pengguna  Commuter...

    Lima Bulan Stasiun Boharan dan Kedinding Beroperasi Lagi;  Dorong Peningkatan pengguna  Commuter Line Naik 37 persen

    Penulis

    Tanggal

    Kategori

    Surabaya 4 Agustus 2025 | Draft Rakyat Newsroom –  Sejak beroperasi kembali pada pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 pada awal Februari lalu, Stasiun Boharan dan Stasiun Kedinding di wilayah Kabupaten Sidoarjo kini menjelma sebagai solusi aksesibilitas dan memperkuat konektivitas transportasi publik di kawasan Surabaya.

    Kehadiran kembali stasiun-stasiun tersebut mempermudah mobilitas harian masyarakat yang sebelumnya harus menempuh perjalanan lebih jauh atau berganti moda untuk mencapai pusat kota atau wilayah sekitar Surabaya.

    Kini, akses menuju tempat-tempat tersebut, bahkan ke daerah-daerah di wilayah Sidoarjo, Kertosono, hingga Blitar dan Malang, dapat dijangkau secara lebih cepat dan efisien menggunakan Commuter Line.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menyampaikan bahwa pertumbuhan penggunaan di stasiun-stasiun tersebut menunjukkan tren positif.

    “Pada Juni 2025 lalu, tercatat peningkatan pengguna yang naik Commuter Line sebesar 37 persen jika dibandingkan dengan bulan pertama pengoperasian masing-masing stasiun pada Februari 2025,” terang Joni, Senin (04/08/25)

    Lebih lanjut, Joni menerangkan bahwa di Stasiun Boharan pada Juni ini, pengguna Commuter Line yang naik di stasiun tersebut sebanyak 1.565 orang dan yang turun sebanyak 1.559 orang. Sedangkan pada awal pengoperasian di bulan Februari, tercatat sebanyak 1.143 orang yang naik dan 1.059 orang yang turun.

    Sementara itu, di Stasiun Kedinding, pada Juni 2025 ini tercatat pengguna yang naik Commuter Line sebanyak 1.005 orang, dan sebanyak 948 orang yang turun di stasiun ini. Sedangkan pada Februari 2025, pengguna yang naik sebanyak 734 orang dan yang turun sebanyak 691 orang.

    Data peningkatan tersebut mencerminkan antusiasme masyarakat dalam menggunakan transportasi publik berbasis rel yang terus berkembang.

    Lebih dari sekadar menjadi titik naik-turun pengguna Commuter Line, kedua stasiun ini menjadi simpul penting dalam jaringan transportasi kota, yang menghubungkan kawasan pemukiman dengan pusat aktivitas ekonomi, pendidikan, dan layanan publik.

    “Reaktivasi stasiun ini juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal, mulai dari tumbuhnya UMKM di sekitar stasiun hingga meningkatnya aktivitas transportasi pendukung di wilayah sekitarnya,” tambah Joni.

    Pengoperasian kembali stasiun ini tidak lepas dari peran Pemerintah, dalam hal ini Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, yang membangun kembali kedua stasiun menjadi lebih luas dan lebih lengkap dari segi fasilitas layanan pengguna.

    Saat ini, kedua stasiun tersebut melayani 16 perjalanan Commuter Line untuk tujuan Surabaya, Mojokerto, Kertosono, hingga Kediri, Blitar, dan Malang. Di stasiun ini, masyarakat bisa menikmati layanan perjalanan Commuter Line Dhoho, Commuter Line Penataran, dan Commuter Line Jenggala setiap harinya.

    Pengoperasian kembali stasiun-stasiun ini juga berperan strategis dalam mendukung konektivitas antarwilayah di Jawa Timur, serta memperkuat peran transportasi berbasis rel sebagai tulang punggung mobilitas masyarakat di kawasan aglomerasi.

    “Dengan aksesibilitas yang lebih baik dan mudah, pertumbuhan ekonomi lokal di sekitar stasiun diharapkan dapat berkembang lebih pesat,” tutup Joni. (myo’)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini
    Captcha verification failed!
    Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

    Artikel Terbaru