Surabaya 22 Oktober 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Lima mahasiswa asing penerima beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengikuti kegiatan Global Engagement sebagai juri di SD Al-Hikmah Surabaya pada 13 dan 15 Oktober 2025.
Kegiatan edukatif ini menjadi wadah interaksi lintas budaya antara mahasiswa internasional dan siswa sekolah dasar.
Kelima mahasiswa tersebut adalah Mogatsabarwa K. Mosweu dari Botswana, Roda Ningbiakhoih Mate dari India, Talha Waheed dari Pakistan, Ali Abakar Ben Abakar dari Chad, dan Rajab Hamis Yusuph dari Tanzania.
Direktur Unesa Global Engagement (UGE), Muchamad Arif Al-Ardha Unesa menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program internasionalisasi kampus yang tidak hanya berfokus pada mahasiswa, tetapi juga menjangkau masyarakat, khususnya sekolah.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mahasiswa asing mengenal lebih dekat sistem pendidikan dasar di Indonesia, sekaligus memperkenalkan keberagaman budaya mereka kepada siswa-siswa Indonesia sejak dini,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, para mahasiswa asing terlibat langsung dalam aktivitas pembelajaran di kelas dan menjadi juri dalam penilaian proyek akhir siswa kelas 6. Mereka menilai hasil karya siswa yang berkaitan dengan tema lingkungan, teknologi, dan sosial, sambil berdialog tentang ide-ide yang ditampilkan.
Selain itu, mereka juga berbagi cerita tentang kehidupan dan sistem pendidikan di negara asal masing-masing.
Menurut Ardha, interaksi seperti ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga bagi mahasiswa asing. Mereka dapat memahami bagaimana karakteristik siswa Indonesia, metode pembelajaran dasar, dan nilai-nilai pendidikan yang diterapkan di sekolah.
“Pendekatan ini sekaligus menjadi sarana pembelajaran lintas budaya yang nyata. Mahasiswa belajar dari siswa, dan sebaliknya,” tambahnya.
Kegiatan Global Engagement ini merupakan bagian dari program berkelanjutan UGE Unesa untuk memperluas jejaring internasional sekaligus memperkuat posisi Unesa sebagai kampus yang ramah mahasiswa asing.
Ke depan, program serupa akan diperluas ke sekolah-sekolah lain di Surabaya dan sekitarnya, dengan konsep interaktif yang disesuaikan dengan kebutuhan sekolah mitra.(bry)