More
    BerandaPendidikanMahasiswa BBK UNAIR Ciptakan Spray Insektisida untuk Kurangi Populasi Nyamuk

    Mahasiswa BBK UNAIR Ciptakan Spray Insektisida untuk Kurangi Populasi Nyamuk

    Penulis

    Tanggal

    Kategori

    Surabaya 22 Juli 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Salah satu permasalahan yang dihadapi warga di Desa Kalikatir, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto yaitu kondisi cuaca yang lembab dan kurangnya kesadaran dalam memilah sampah. Hal tersebut mendorong mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (KKN BBK 6) UNAIR membantu menyelesaikan permasalahan dengan membuat Spray Insektisida dari serai.

    Mirna Dea, anggota KKN BBK 6 UNAIR Desa Kalikatir menyebutkan bahwa permasalahan tersebut dapat menimbulkan banyak populasi nyamuk yang tidak normal. “Perilaku warga yang kurang sadar dalam prosedur pemilahan dan pembuangan sampah. Lama kelamaan membentuk timbunan sampah, sehingga muncul populasi nyamuk. Apalagi ditambah dengan cuaca lembab. Hal ini berbahaya bagi warga karena dapat menimbulkan penyakit DBD dan malaria,” ulasnya pada Minggu (20/7/2025).

    Inisiasi Program SIRANA

    Program kerja SIRANA: Spray Insektisida Ramah Lingkungan untuk Membasmi Nyamuk. Dalam pelaksanaanya diawali dengan pembuatan dengan menggunakan bahan alami batang serai yang kemudian dibagikan ke 20 rumah warga secara door to door. Kemudian ditambah dengan sosialisasi menggunakan leaflet agar mudah dipahami.

    “Spray yang kami buat untuk bahan mengandalkan sumber daya lokal daerah sini yaitu serai ditambah dengan etanol 70 persen untuk melarutkan air rebusan serai dan sebagai antiseptik. Pembagian leaflet juga berisikan info mengenai manfaat, cara penggunaan dan pembuatan spray,” jelasnya.

    Mirna mengungkapkan dari program inisiasi kelompoknya yaitu memberikan perlindungan kepada masyarakat dari gangguan dan potensi penyakit yang dibawa oleh nyamuk. Selain itu, pembuatan spray merupakan solusi yang aman, mudah, dan murah.

    “Tujuan dari program ini, kami ingin memberdayakan sumber daya alam sekaligus warga agar mampu membuat produk pengusir nyamuk secara mandiri. Tanpa harus membeli produk komersial yang terkadang harga dan kualitasnya kurang terjangkau. Hal ini juga menjadi bagian dari edukasi agar sumber daya bernilai lebih bagi kesejahteraan warga,” ungkapnya.

    Mahasiswa FIB itu berharap, program kerja SIRANA dapat menjadi alternatif yang berkelanjutan. Terutama dalam menjaga kesehatan lingkungan dan membentuk kesadaran kolektif menghindari produk berbahaya. (nis)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini
    Captcha verification failed!
    Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

    Artikel Terbaru