Surabaya 13 Nopember 2024 | Draft Rakyat Newsroom – International Office and Partnership (IOP) IAIN Kediri menyelenggarakan Festival Budaya Internasional bertajuk “Simfoni Budaya: Merajut Keberagaman dan Mengikat Persatuan Demi Perdamaian Dunia” pada Selasa, 12 November 2024. Festival ini dihadiri oleh mahasiswa dari sepuluh negara yang turut serta menampilkan kebudayaan internasional, termasuk Afganistan, Suriah, Yaman, Libya, Kamboja, Thailand, Pakistan, Aljazair, Lebanon, dan Mesir.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Kediri, M. Dimyati Huda, menjelaskan bahwa festival ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antarbangsa dan memperkenalkan kekayaan budaya yang dimiliki masing-masing negara. Acara ini juga menjadi kesempatan bagi para peserta untuk berinteraksi dan lebih memahami keunikan budaya dari berbagai belahan dunia.
“Festival ini adalah kesempatan untuk saling belajar dan menghargai budaya satu sama lain. Mengingat situasi global saat ini, IAIN Kediri ingin berperan aktif dalam menyebarkan pesan perdamaian, mengingat konflik yang terus berlangsung di beberapa negara,” ungkap Dimyati dalam sambutannya.
Festival ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan budaya lokal Kediri, dengan penampilan Tari Jaranan yang merupakan tarian tradisional khas daerah tersebut. Dimyati berharap, acara ini dapat semakin memperkenalkan Kediri dengan segala keindahan budayanya.
Ketua Panitia Festival Budaya Internasional, Lukman Hakim, menambahkan bahwa berbagai kegiatan seperti seminar internasional, kompetisi internasional, pertunjukan budaya, dan deklarasi Kediri untuk perdamaian dunia turut memeriahkan acara ini. “Meski ini adalah penyelenggaraan pertama, kami bersyukur semuanya berjalan lancar dan mendapat respons positif. Ini adalah bentuk diplomasi budaya yang menghubungkan perbedaan melalui seni,” kata Lukman.
Festival ini juga menyelenggarakan Seminar Internasional yang menghadirkan dua pembicara, yakni Prof. Melba M. Angni dari Mindanao State University Marawi City, Filipina, dan Prof. Ali Nurdin, Guru Besar Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, kompetisi internasional seperti pidato dalam bahasa Inggris, fotografi, karya ilmiah, dan membaca kitab kuning turut meramaikan acara. Berbagai pertunjukan budaya internasional, seperti tarian, musik, dan parade kostum, berhasil menarik perhatian pengunjung.
Dengan antusiasme yang tinggi dari pengunjung, Festival Budaya Internasional ini diharapkan menjadi agenda tahunan yang akan terus berlangsung di masa depan, membawa pesan persatuan dalam keberagaman dan memperkuat hubungan budaya antarnegara di dunia. (naf)