More
    BerandaUncategorizedMahasiswa FIB UNAIR Gagas Platform REDUKA, Fasilitasi Bimbingan Gratis Masuk PTN

    Mahasiswa FIB UNAIR Gagas Platform REDUKA, Fasilitasi Bimbingan Gratis Masuk PTN

    Penulis

    Tanggal

    Kategori

    Surabaya 31 Juli 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Keterbatasan akses pendidikan bagi kalangan tertentu mendorong sejumlah mahasiswa untuk menciptakan solusi alternatif. Salah satu inisiatif hadir melalui REDUKA, sebuah platform belajar yang diinisiasi oleh Iqbal Rohim Al Farisi. Ia merupakan mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Jepang angkatan 2021 di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR).

    Pada awalnya, platform REDUKA pertama kali didirikan tahun 2021 oleh Iqbal bersama tiga rekannya yang kini menempuh pendidikan di universitas berbeda. Namun setelah sempat vakum pada 2023, REDUKA aktif kembali pada pertengahan 2024 bersama Catur Ratna Sa’adah, rekan satu program studi Iqbal yang merupakan angkatan 2022.

    Milki Tiga Program Unggulan

    Dengan mengusung jargon Belajar Seru Bersama REDUKA!, program inisiasi Iqbal itu berkomitmen menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan terbuka bagi siapapun. Fokus utamanya adalah memberikan bimbingan belajar bagi siswa dari keluarga pra-sejahtera, termasuk mereka yang putus sekolah atau tengah mempersiapkan diri masuk perguruan tinggi.

    “Semua orang berhak mendapatkan pendidikan layak. Kami hadirkan program inovatif bagi para siswa yang tidak bisa mengikuti bimbel karena keterbatasan ekonomi,” ucap Iqbal.

    Hingga saat ini, REDUKA telah memiliki tiga program unggulan seperti Lentera, Genius, dan Sigma. Program Lentera berfokus pada pendampingan anak-anak putus sekolah agar kembali melanjutkan pendidikan. Adapun Genius secara khusus ditujukan bagi siswa kelas 12 SMA atau yang memilih gap year untuk bisa menghadapi UTBK. Sementara, Sigma banyak menyasar kalangan mahasiswa yang ingin meraih prestasi di bidang kepenulisan dengan menyediakan berbagai program pembinaan.

    Ruang Tumbuh Bersama

    Iqbal menyampaikan bahwa seluruh program REDUKA diberikan secara gratis. Pembelajarannya berlangsung secara hybrid yaitu melalui daring Zoom Meeting dan luring di Ploso, Surabaya. Para peserta kemudian dibimbing oleh tutor yang direkrut melalui program volunteer.

    “Kami ingin REDUKA menjadi ruang untuk bertumbuh. Bukan cuma untuk siswa, tapi juga para mahasiswa relawan,” tuturnya.

    Dari adanya rekrutmen pola relawan itu, REDUKA pun memiliki struktur internal yang khas. Pemimpin dalam divisinya disebut sebagai Heroes, sementara staf pelaksananya punya julukan Warriors. “Kami pakai istilah itu semata-mata sebagai bentuk penghargaan. Mereka telah mendedikasikan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membantu merealisasikan tiga program ini,” jelasnya.

    Antarkan Siswa Masuk PTN

    Iqbal lalu menuturkan bahwa REDUKA saat ini sukses menjalin kerja sama dengan Rumah Inspirasi, sebuah lembaga lokal yang menyediakan tempat belajar luring di Daerah Ploso Surabaya. Sejak aktif kembali, REDUKA kini telah memberi dampak positif pada ratusan peserta.

    “Tahun ini, lebih dari 25 siswa dari program Genius berhasil lolos ke PTN. Beberapa di antaranya ke UGM dan UNAIR,” kata Iqbal. Ia juga menambahkan bahwa peserta program Sigma juga berhasil meraih prestasi di tingkat nasional. Selain fokus pendidikan, REDUKA, tambah Iqbal, turut pula mengadakan kegiatan sosial. Salah satunya adalah penyaluran bantuan ke panti asuhan di Surabaya saat bulan Ramadan. “Kami berharap REDUKA berkembang menjadi platform pendidikan berbasis komunitas yang berdampak nasional. Ke depan, kami ingin membangun platform digital sendiri dan memperluas kerja sama dengan berbagai pihak,” tutup Iqbal. (far)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini
    Captcha verification failed!
    Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

    Artikel Terbaru