More
    BerandaPendidikanMahasiswa S2 FIB UNAIR Jadi Presenter Konferensi Internasional IAFOR di Jepang

    Mahasiswa S2 FIB UNAIR Jadi Presenter Konferensi Internasional IAFOR di Jepang

    Penulis

    Tanggal

    Kategori

    Surabaya 28 Mei 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) kembali unjuk prestasi di kancah internasional. Kali ini, capaian prestasi itu datang dari Aulia Noor Eliza, mahasiswa Program Magister Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR). Ia sukses menjadi salah satu presenter terpilih dalam ajang bergengsi The 15th Asian Conference on Cultural Studies (ACCS) 2025. Ajang itu diselenggarakan oleh The International Academic Forum (IAFOR) pada Minggu hingga Jumat (11-16/5/2025) di Tokyo, Jepang.

    Tak hanya menjadi presenter, Eliza juga terpilih sebagai peraih beasiswa konferensi (scholarship winner), yang membebaskannya dari biaya registrasi sebagai bentuk apresiasi atas kualitas penelitiannya. “Alhamdulillah bisa mendapat kesempatan mempresentasikan hasil riset saya dalam konferensi internasional tersebut,” ujar Eliza.

    Menyoroti Bahasa Multikultural

    Dalam konferensi itu, Eliza mengambil fokus subtema penelitian Linguistics, Language, and Cultural Studies. Ia pun mempresentasikan hasil penelitiannya berjudul Linguistic Landscape Study in Kya-Kya Surabaya, Indonesia.

    Melalui pemaparannya, penelitian itu mengeksplorasi lanskap linguistik di kawasan Kya-Kya, Jalan Kembang Jepun, Surabaya. Daerah tersebut dulunya dikenal sebagai pusat budaya Tionghoa dan kini berkembang menjadi ruang multikultural.

    Melalui analisis terhadap 149 papan tanda sekaligus wawancara dengan komunitas lokal, Eliza menemukan bahwa Bahasa Indonesia berperan penting sebagai lingua franca yang menjembatani beragam etnis di kawasan tersebut. Di samping keberadaan bahasa-bahasa lain seperti Mandarin, Jawa, dan Belanda yang mencerminkan warisan sejarah komunitas di Kya-Kya.

    Eliza pun bercerita bahwa persiapan untuk ikut serta dalam konferensi itu dimulai sejak satu tahun sebelumnya. Ia mengetahui informasi melalui rekan sejawatnya, kemudian menyesuaikan tema dan topik hingga mengirim abstrak dan mengikuti seleksi beasiswa, termasuk membuat video untuk menjelaskan urgensi penelitiannya.

    Meski demikian, Eliza mengaku sempat menghadapi tantangan mobilitas. Hampir setiap minggu, ia harus mengunjungi lokasi penelitian dan berkoordinasi dengan komunitas setempat. “Meski cukup melelahkan, Alhamdulillah, perjalanan proses itu bisa membawaku ke titik ini,” ungkapnya.

    Posisi Penting Peneliti Muda

    Untuk diketahui, konferensi internasional itu diikuti 571 delegasi dari 51 negara, baik berasal dari jenjang S1 hingga S3, serta kalangan profesional. Berkat kesempatan tersebut, Eliza merasa sangat terinspirasi oleh beragam diskusi akademik maupun lintas budaya.

    “Bertemu banyak peneliti dan akademisi dari berbagai negara, bertukar pikiran, berdiskusi soal budaya dan riset mereka, memberikan saya banyak insight baru. Ini jadi pengalaman yang benar-benar membuka wawasan,” tuturnya.

    Menurut Eliza, partisipasi peneliti muda Indonesia dalam forum internasional sangat penting, terutama untuk menyebarluaskan hasil riset ke khalayak luas. “Meneliti bukan hanya menulis dan selesai. Tapi bagaimana kita membagikan pengetahuan itu agar bisa memberi manfaat dan jadi bahan diskusi ilmiah,” tegasnya.

    Kedepan, Eliza akan mempublikasikan hasil penelitiannya dalam prosiding resmi konferensi dan berharap bisa mengikuti konferensi internasional lainnya. Lebih lanjut, Eliza ingin dapat terus melangkah lebih jauh dan berkembang lebih besar dari pencapaian sebelumnya.

    “Semoga saya berani mengambil berbagai langkah apapun. Terima kasih FIB dan UNAIR yang telah memfasilitasi perjalanan akademik saya hingga sampai konferensi internasional,” pungkasnya.(naf)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini
    Captcha verification failed!
    Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

    Artikel Terbaru