Surabaya 25 Juli 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah membawa perubahan signifikan di berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan. AI tidak hanya menjadi teknologi masa depan, tetapi juga telah menjadi bagian penting dalam mendukung proses belajar mengajar, mulai dari personalisasi pembelajaran, otomatisasi administrasi, hingga pengembangan materi berbasis data. Di abad ke-21, guru dituntut tidak hanya menguasai teknologi digital, tetapi juga mampu memanfaatkannya sebagai alat strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Menyadari pentingnya penguasaan teknologi ini, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Jawa Timur menginisiasi Pelatihan Jatim Digital Learning: Peningkatan Kompetensi KKA (Koding & Kecerdasan Artifisial) Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi. Kegiatan ini merupakan adopsi dari program nasional Indonesia Digital Learning yang digagas Telkom Indonesia untuk memperkuat kapasitas guru dalam menghadapi tantangan pendidikan berbasis digital.
Pelatihan ini berlangsung di Surabaya pada 21–25 Juli 2025 dan diikuti 300 guru TIK jenjang SMA/SMK dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur. Para peserta dibekali keterampilan praktis dalam pemrograman (koding), pemanfaatan AI untuk pembelajaran, serta strategi mengintegrasikan teknologi dalam kurikulum sekolah.
Selain meningkatkan kompetensi individu guru, pelatihan ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Goal 4: Quality Education yang menekankan pentingnya pendidikan bermutu dan relevan dengan perkembangan teknologi, serta Goal 9: Industry, Innovation, and Infrastructure yang mendorong inovasi dan pemanfaatan teknologi untuk pembangunan berkelanjutan.
Salah satu peserta, [tambahkan testimoni peserta] Sri Wahyuni, Guru TIK SMK Negeri 5 Malang, mengungkapkan antusiasmenya mengikuti pelatihan ini.
“Pelatihan ini membuka wawasan kami bahwa AI bukan hanya materi ajar, tetapi juga alat bantu untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Saya jadi lebih percaya diri untuk mengenalkan konsep AI kepada siswa sekaligus menggunakannya untuk merancang pembelajaran yang lebih interaktif dan adaptif,” ujarnya, Kamis(24/7/2025).
Melalui pelatihan ini, guru-guru TIK diharapkan dapat memperoleh sertifikasi kompetensi, memperbarui keterampilan digital mereka, dan menjadi motor penggerak transformasi pendidikan di sekolah masing-masing. Dengan demikian, mereka tidak hanya mampu mengikuti perkembangan teknologi, tetapi juga menyiapkan generasi muda Jawa Timur agar lebih siap menghadapi masa depan berbasis digital.(Mad)