Surabaya 26 Agustus 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Pemerintah Kabupaten Lamongan kuatkan skrining untuk mengeliminasi kasus Tuberkolosis (TBC), komitmen ini merupakan bentuk realisasi dari intruksi Presiden Prabowo untuk mengeleminasi kasus TBC di tahun 2030.
Hal tersebut dituturkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Lamongan Chaidir Anas pada seminar kesehatan dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Rabu (20/8) di Aula Gadjah Mada Pemkab Lt. 7.
TBC sendiri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyebar ke bagian tubuh lain seperti tulang, otak, atau ginjal.
“Strategi yang kita pakai adalah penguatan-penguatan di dalam penemuan kasus dengan melibatkan stakeholder terkait, semuanya yang kita hadirkan dalam Seminar Kesehatan hari ini,” tuturnya.
Selanjutnya Chaidir Anas menjelaskan bahwa penguatan skrining akan melibatkan seluruh sektor. Mulai Posyandu/Puskesmas, Pemerintah Desa, Organisasi Profesi Kesehatan (OPK), Gabungan Organisasi Wanita (GOW), hingga Tim Penggerak PKK.
Selain penguatan SDM, penguatan sistem pelayanan dan penanganan mulai dari sektor terbawah juga dilakukan.
Sedangkan pada cakupan potensi penyebaran kasus TBC, tidak ada wilayah khusus semua berpotensi terjangkit TBC. Sehingga skrining akan dilakukan menyeluruh.
Berdasarkan analisa Dinkes Kabupaten Lamongan, selama 2025 temuan kasus TBC tercatat 1.996 dari estimasi 4.191 kasus. Sebanyak 1.941 diantarnya telah mendapat penanganan dan tahap pengobatan.
Hadir pada kegiatan tersebut, Metua Tim Penggerak PKK Lamongan Anis Kartikawati menyebut pihaknya siap sukseskan misi ini. Salah satunya dengan langkah proaktif melakukan pemantauan masyarakat melalui Tim Penggerak PKK Desa.
“Posyandu saat ini sudah bermutasi, ada 6 pilar standar pelayanan. Sebelumnya, Posyandu itu mencakup kesehatan ibu dan anak saja, tetapi sekarang sudah berubah menjadi bidang kesehatan masyarakat dan menjadi ranahnya Posyandu. Di desa tersebut kita punya kader, harapannya kader-kader itu yang akan membantu untuk mencari kasus yang ada di desa, dan dilaporkan bertingkat sampai tingkatan Kabupaten,” pungkasnya.(dit)