Surabaya 30 Juni 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama DPRD menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2024. Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan naskah Berita Acara Persetujuan Bersama antara Wali Kota dan pimpinan DPRD dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Surabaya, Senin (30/6/2025).
Dalam penyampaiannya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menjelaskan bahwa pelaksanaan APBD 2024 telah melalui proses audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan Provinsi Jawa Timur. Dari hasil pemeriksaan tersebut, Surabaya kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

“Sehingga rekomendasi atas hasil pemeriksaan tersebut dapat dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan anggaran pada tahun-tahun berikutnya,” ujar Wali Kota Eri.
Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap berbagai koreksi, masukan, dan saran dari fraksi-fraksi DPRD selama proses pembahasan Raperda berlangsung. “Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pimpinan dan anggota dewan yang terhormat yang telah bersama-sama untuk menjadikan Surabaya menjadi kota yang lebih baik dan maju,” tuturnya.
Sebagai tindak lanjut, Wali Kota Eri meminta seluruh perangkat daerah (PD) di lingkungan Pemkot Surabaya untuk segera menindaklanjuti setiap rekomendasi dan koreksi yang disampaikan oleh DPRD.
“Hendaknya koreksi, saran, dan masukan, serta rekomendasi agar segera ditindaklanjuti dan dijadikan motivasi untuk terus meningkatkan tertib pengelolaan keuangan dan kinerja pelayanan kepada masyarakat,” pintanya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Eri menjelaskan bahwa setelah Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2024 disetujui bersama, dokumen tersebut akan disampaikan kepada Gubernur Jawa Timur untuk dievaluasi sesuai ketentuan perundang-undangan. “Terima kasih atas segala perhatian, arahan, dan saran serta rekomendasi, sehingga Surabaya akan menjadi lebih berkah,” imbuhnya.
Ditemui usai rapat paripurna, Wali Kota Eri mengaku bersyukur karena seluruh proses pembahasan hingga penetapan Raperda berjalan lancar. “Ada beberapa hal yang disampaikan, termasuk juga dengan hal-hal yang perlu kita lakukan lagi di tahun 2025. Semoga di tahun 2025 bisa lebih bermanfaat anggaran ini untuk masyarakat Surabaya,” katanya.

Saat ditanya terkait rekomendasi dari BPK yang menjadi catatan, Wali Kota Eri menegaskan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari proses perbaikan yang wajib diselesaikan. “Catatan kita ini alhamdulillah sudah 97 persen (terselesaikan), karena dari tempat-tempat yang lama yang harus kita selesaikan,” ungkapnya.
Ia mencontohkan beberapa catatan tersebut berkaitan dengan objek pajak dan aset lama yang kini sudah tidak aktif. “Jadi ini adalah tinggalan masa lalu yang harus kita selesaikan semuanya,” ujarnya.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa Surabaya termasuk salah satu kota dengan kinerja terbaik dalam penyelesaian tindak lanjut atas rekomendasi BPK. Oleh karena itu, ia berharap ke depan tidak ada lagi pekerjaan rumah (PR) yang diwariskan kepada kepala daerah berikutnya.
“Surabaya ini adalah yang terbesar dalam penyelesaian masalah-masalah tindak lanjut dan ditindaklanjuti mulai zaman dahulu. Sehingga saya berharapnya di tahun depan, sudah bisa terselesaikan 100 persen sehingga tidak ada PR,” pungkasnya. (nis)