Surabaya 29 April 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Kali ini, salah satu penelitinya, Dr Arif Nur Muhammad Ansori dari Sekolah Sekolah Pascasarjana UNAIR, resmi menjadi anggota World Society for Virology (WSV). WSF merupakan sebuah organisasi global bergengsi yang menghimpun para ahli virologi dari seluruh dunia. Dr Arif mengungkapkan bahwa motivasi utamanya bergabung dengan WSV adalah karena visi inklusif dan kolaboratif yang ada di organisasi tersebut.
“WSV merupakan wadah global yang mempertemukan ilmuwan bidang virologi tanpa memandang latar belakang negara atau status ekonomi. Visi mereka sangat selaras dengan semangat saya untuk memperkuat riset virologi, khususnya yang berdampak langsung pada negara-negara berkembang, seperti Indonesia,” jelasnya.
Peran Strategis di Komite WSV
Setelah resmi menjadi anggota, Dr Arif kini memiliki akses ke berbagai fasilitas dan jaringan internasional yang ada di WSV. Fasilitas tersebut meliputi sumber daya riset, informasi beasiswa, pelatihan karier, serta seminar dan diskusi ilmiah. “Saya juga sedang menjajaki peran dalam beberapa komite, seperti Komite Pelatihan dan Pengembangan Karier maupun Komite Keanggotaan. ” tuturnya.
Selain berkiprah dalam komunitas ilmiah global, Dr Arif saat ini tengah aktif melakukan penelitian retrovirologi di Joint Research Center for Human Retrovirus Infection, Kumamoto University, Jepang. Fokus penelitiannya adalah bovine leukemia virus (BLV), salah satu jenis retrovirus yang masih belum banyak diteliti di Indonesia. “Berbeda dengan HIV dan HTLV yang sudah banyak dieksplorasi, BLV belum begitu dikenal di Indonesia. Padahal virus ini memiliki potensi dampak terhadap kesehatan hewan dan manusia,” jelasnya.
Misi Bangun Kolaborasi UNAIR–WSV
Dr Arif menegaskan bahwa keanggotaannya tidak hanya berdampak pada pengembangan keilmuan pribadi, tetapi juga membawa nama UNAIR di pentas global. Ia berharap bisa menjadi penghubung antara UNAIR dan WSV dalam berbagai bentuk kolaborasi akademik.
“Dengan jejaring ini, saya ingin mendorong seminar bersama, pelatihan, hingga joint research antara UNAIR dan WSV. Harapannya, UNAIR dapat semakin aktif dalam forum ilmiah global dan mempercepat publikasi ilmiah di jurnal bereputasi internasional,” ungkapnya.
Lebih jauh, Dr Arif juga menyebut keanggotaan ini turut memperluas wawasannya dalam pendekatan One Health, yaitu pendekatan lintas disiplin yang menyatukan manusia, hewan, dan lingkungan dalam menangani penyakit akibat virus. “WSV menjadi platform ideal untuk belajar dari praktik terbaik di negara lain. Ini sejalan dengan penelitian saya yang melibatkan berbagai disiplin keilmuan,” pungkasnya. (nis)