More
    BerandaPendidikanPeningkatan Kapasitas Orangtua dalam Mendidik Anak Tangguh melalui Character Building di Kelurahan...

    Peningkatan Kapasitas Orangtua dalam Mendidik Anak Tangguh melalui Character Building di Kelurahan Babat Jerawat, Surabaya

    Penulis

    Tanggal

    Kategori

    Surabaya 16 Nopember 2024 | Draft Rakyat Newsroom – Pengasuhan anak yang baik sangatlah penting dalam membentuk karakter, perilaku, serta kemampuan sosial dan emosional anak. Namun, dalam kenyataannya, banyak orangtua yang belum sepenuhnya memahami pola pengasuhan yang tepat, sehingga mempengaruhi cara mereka dalam mendidik anak, terutama dalam menghadapi tantangan pengasuhan di era yang serba modern ini.

    Fenomena ini mendorong inisiatif pemberdayaan orangtua dalam mendidik anak tangguh melalui program Character Building yang dilaksanakan oleh Tim Dosen dan Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Wijaya Pura di kawasan Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, Surabaya. Program ini melibatkan beberapa Sekolah Orangtua Hebat (SOTH) di kawasan tersebut, yang mencakup RW 01, RW 02, RW 03, RW 11, dan RW 12.

    Menurut hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim dosen yang terdiri dari Firsty Oktaria Grahani, S.Psi., M.Psi., Psikolog dan Ressy Mardiyanti, S.Psi., M.Psi., Psikolog, serta mahasiswa Alfu Fitrotul Lailiyah dan Natasha Valentina Rahardjo, salah satu temuan utama adalah bahwa banyak orangtua yang masih menerapkan pola pengasuhan yang diturunkan dari orangtua mereka, yang tidak selalu relevan dengan kondisi dan tantangan zaman sekarang. Karakteristik anak yang berbeda di masa kini, serta pengaruh perkembangan teknologi yang pesat, sering kali menjadi faktor yang mempengaruhi dinamika pengasuhan.

    Pola pengasuhan yang tidak tepat sering kali menyebabkan munculnya berbagai masalah dalam hubungan antara orangtua dan anak. Misalnya, pola asuh yang terlalu permisif dapat menyebabkan anak menjadi manja, kurang bertanggung jawab, dan tidak mandiri. Sebaliknya, pola asuh yang terlalu otoriter dapat menimbulkan komunikasi yang buruk dan stres pada anak. Bahkan, beberapa orangtua cenderung terlalu melindungi (overprotective) anak mereka, yang berdampak pada kurangnya keberanian anak untuk mengeksplorasi dunia luar.

    Sebagai solusi, program psikoedukasi Character Building atau pendidikan karakter menjadi sangat relevan. Melalui kegiatan ini, orangtua diberi pemahaman yang lebih dalam mengenai pentingnya pengasuhan yang seimbang dan berlandaskan karakter yang kuat, agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, mandiri, dan bertanggung jawab. Selain itu, program ini juga menekankan pentingnya peran kedua orangtua dalam pengasuhan anak serta bagaimana cara mendidik yang tepat sesuai dengan kondisi zaman.

    “Kami berharap melalui psikoedukasi ini, para orangtua dapat lebih bijak dalam menghadapi permasalahan pengasuhan anak. Dengan berbagi pengalaman dan saling belajar, mereka dapat menemukan solusi terbaik dalam mendidik anak agar tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, tidak hanya dalam menghadapi tantangan pribadi, tetapi juga di dunia sosial mereka,” ujar Firsty Oktaria Grahani, S.Psi., M.Psi., Psikolog, salah satu dosen yang terlibat dalam program ini.

    Pada akhir kegiatan, para orangtua yang mengikuti program ini mengaku merasa lebih percaya diri dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pola asuh yang tepat. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan tim pengabdian masyarakat, lebih dari 80% peserta mengungkapkan bahwa mereka merasa lebih siap dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip Character Building dalam keseharian mereka. Selain itu, sekitar 70% peserta melaporkan adanya peningkatan dalam komunikasi mereka dengan anak-anak, dimana mereka lebih mampu mengatasi konflik dan lebih bijak dalam memberikan pembelajaran yang efektif terhadap anak.

    “Keberhasilan kegiatan ini tidak hanya terukur dari banyaknya orangtua yang ikut serta, tetapi juga dari perubahan positif yang terjadi pada cara orangtua mendidik anak-anak mereka. Kami berharap program ini bisa berkelanjutan dan memberi dampak jangka panjang bagi keluarga di Kelurahan Babat Jerawat,” ujar Ressy Mardiyanti, S.Psi., M.Psi., Psikolog, dosen Fakultas Psikologi Universitas Wijaya Pura yang juga terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini.

    Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari para orangtua di Kelurahan Babat Jerawat. Para peserta merasa lebih terbuka dan mampu melihat pola pengasuhan mereka dari perspektif yang berbeda. Mereka juga mengapresiasi kesempatan untuk berdiskusi dan belajar bersama terkait tantangan yang mereka hadapi dalam mendidik anak-anak mereka.

    Dengan adanya program ini, diharapkan mampu meningkatkan kualitas pengasuhan di keluarga, memperkuat hubungan antara orangtua dan anak, serta menciptakan generasi yang lebih tangguh, bijaksana, dan siap menghadapi masa depan yang penuh tantangan.(nis)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini
    Captcha verification failed!
    Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

    Artikel Terbaru