More
    BerandaPendidikanPeran Onkologi Molekuler dan Kecerdasan Buatan dalam Penanganan Kanker

    Peran Onkologi Molekuler dan Kecerdasan Buatan dalam Penanganan Kanker

    Penulis

    Tanggal

    Kategori

    Surabaya 22 Mei 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Prof Dr H Imam Susilo dr Sp PA Sup sp URL (K) FISCM MIAP, resmi mencapai gelar akademik tertingginya menjadi guru besar pada Kamis (22/5/2025). Ia menjadi guru besar Fakultas Kedokteran dalam bidang Ilmu Onkologi Molekuler. Prof Imam mengangkat Peran dan Tantangan Onkologi Molekuler Serta Dukungan Teknologi Cerdas untuk Diagnosis Tepat Cepat pada Penanganan Penyakit Malignansi sebagai judul orasi ilmiahnya.

    Dalam orasi ilmiahnya, Prof Imam menyoroti adanya perkembangan teknologi yang membawa kemajuan di dunia kesehatan. Namun, penyakit malignansi atau kanker tetap menjadi tantangan, baik di Indonesia maupun seluruh dunia. Jenis penyakit ini terus berkembang seiring ditemukannya teknologi untuk mendiagnosis. Selain itu, sebagai besar kasus malignansi ditemukan di usia rentan dan stadium lanjut, sehingga menurunkan kemungkinan penyembuhan.

    Penyakit Kanker dan Peran Onkologi Molekuler

    Prof Imam menyebut bahwa penyakit kanker penting untuk mendapat perhatian karena jumlah dan konsekuensinya yang tinggi. “Pada tahun 2020, WHO merilis ada 19,2 juta kasus baru penyakit malignansi dan separuhnya menimbulkan kematian. Pada wanita masih didominasi penyakit malignansi payudara dan serviks, sedangkan laki-laki didominasi malignansi paru-paru dan prostat.”

    Melihat permasalahan tersebut, Prof Imam menjelaskan peran onkologi molekuler dalam mengatasinya. Onkologi molekuler merupakan cabang ilmu kedokteran yang dapat meneliti kanker hingga ke tingkat genetik dan molekul dalam tubuh. Dengan menganalisis DNA, RNA, dan protein dalam sel, ilmuwan dapat mengetahui jenis kanker, cara kerja, dan pengobatan yang paling tepat. 

    Penggunaan Kecerdasan Buatan

    Lebih lanjut, Prof Imam menyampaikan gagasannya dalam mengintegrasikan perkembangan teknologi onkologi molekuler dengan kecerdasan buatan. “Perkembangan teknologi dalam onkologi molekuler ini telah membawa perubahan signifikan dalam praktik diagnostik dan strategi terapi penyakit malignansi. Kemajuan di bidang onkologi molekuler harus disandingkan dengan teknologi yang sedang tren, yaitu kecerdasan buatan atau AI.” Menurut Prof Imam, kemajuan teknologi kecerdasan buatan membawa harapan baru dalam pengobatan malignansi. Guru besar Fakultas Kedokteran tersebut menyebut AI dapat menganalisis data dalam jumlah besar dengan tepat. Kemampuan tersebut dapat membantu dokter dalam menentukan jenis perawatan yang paling sesuai. Selain itu, AI juga dapat berperan pada setiap tahap, mulai dari promosi kesehatan, pencegahan, diagnosis, pengobatan, hingga pemulihan pasien. (naf)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini
    Captcha verification failed!
    Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

    Artikel Terbaru