Surabaya 2 Mei 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Kejuaraan Daerah (Kejurda) Finswimming Jawa Timur yang digelar di Kolam Renang Gajayana, Kota Malang pada 2–4 Mei 2025 semakin kompetitif dengan keikutsertaan sejumlah atlet selam peraih medali dari Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Medan 2024. Ajang ini tidak hanya menjadi tempat adu prestasi, tetapi juga menjadi momentum penting bagi atlet muda untuk menantang dan belajar dari atlet-atlet papan atas nasional.
Beberapa nama peraih medali PON yang turut serta di Kejurda ini antara lain Wahyu Anggoro Tamtomo yang berhasil menyabet dua medali emas, M. Amirullah Al Farizi (2 emas dan 1 perunggu), M. Farid Ainun Najib serta Ach Fahrezi Anwar (masing-masing 2 perunggu), Firman Maulana dan Dylan Siva Latangka (masing-masing 1 perunggu). Di sektor putri, Enny Susilawati Margono dan Nafa Amadea masing-masing meraih dua perak, sementara Josephine Christabel serta Nadia Kusuma W menyumbangkan medali perak dan perunggu.

Dua atlet andalan lainnya, Janis Rosalita Suprianto (2 emas, 1 perak) dan Andhini Muthia Maulida (1 emas, 1 perunggu), tidak ikut serta karena sedang dalam kondisi kurang sehat.
Ketua Pengprov POSSI Jatim, Mirza Muttaqien, menegaskan bahwa Kejurda ini merupakan ajang penting dalam proses pembinaan dan regenerasi atlet. Tidak seperti Porprov yang membatasi keikutsertaan atlet nasional, Kejurda terbuka bagi semua peraih prestasi di tingkat nasional dan internasional.
“Di Kejurda, semua atlet bebas berpartisipasi, termasuk mereka yang sudah mengukir prestasi di PON dan ajang internasional. Kehadiran mereka tentu memberi dampak positif, karena bisa menjadi motivasi tambahan bagi atlet lainnya untuk mencatatkan waktu yang lebih baik,” ujar Mirza.
Ia mencontohkan bagaimana kehadiran atlet unggulan bisa mendorong peserta lain meningkatkan performanya, dari catatan waktu 37 detik menjadi 35 detik, karena terpacu bersaing dengan juara nasional.

Mirza juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pengurus kabupaten/kota POSSI serta klub-klub selam di Jatim yang secara konsisten melakukan pembinaan dan menciptakan persaingan sehat. Hal ini menurutnya menjadi salah satu faktor utama di balik keberhasilan Jawa Timur meraih gelar juara umum selam sebanyak lima kali di ajang PON.
Kepala Bidang Olahraga dan Prestasi Dispora Jatim, Abdul Wahab, juga menyatakan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jatim terhadap Kejurda ini. Ia menyebut ajang ini sebagai sarana regenerasi atlet yang dapat menjamin keberlanjutan prestasi olahraga selam di masa mendatang.
“Melalui Kejurda, kita terus menelurkan atlet berbakat. Inilah cara kita menjaga kejayaan olahraga selam di Jawa Timur,” ujarnya saat membuka kejuaraan.
Senada dengan itu, Wakil Sekretaris KONI Jatim, Zaenal Arifin, menekankan pentingnya keberlanjutan program pembinaan. Menurutnya, olahraga selam adalah salah satu penyumbang medali emas terbanyak bagi Jatim di ajang PON.
Tahun ini, Kejurda Finswimming Jatim diikuti oleh 696 atlet dari 28 kabupaten/kota di Jawa Timur, serta peserta dari Kalimantan Timur dan Jawa Barat. Kejuaraan ini terbagi ke dalam enam kelompok usia: KU F (di bawah 9 tahun), KU E (10–11 tahun), KU D (12–13 tahun), KU C (14–15 tahun), KU B (16–17 tahun), dan KU A (18 tahun ke atas). Sebanyak 870 medali diperebutkan, terdiri dari 290 emas, 290 perak, dan 290 perunggu. (her)