Surabaya 29 Juli 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Menjaga keandalan pasokan listrik nasional, PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) terus memperkuat pengamanan aset-aset strategis yang masuk kategori Objek Vital Nasional (Obvitnas). Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah menjalin sinergi dengan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya.
Sebagai unit bisnis PLN yang bertanggung jawab atas pengelolaan aset transmisi tegangan tinggi hingga ekstra tinggi di wilayah Jawa Timur dan Bali, UIT JBM mengelola infrastruktur krusial seperti Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 500 kV di Paiton, Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT) 150 kV Interkoneksi Jawa-Bali, serta Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV Suramadu. Keberadaan aset-aset ini sangat penting dalam mendukung keberlangsungan penyaluran tenaga listrik lintas pulau.
Dalam rangka memperkuat sistem pengamanan, PLN UIT JBM melaksanakan audiensi dan kunjungan resmi ke Markas Komando (Mako) Lantamal V Surabaya. General Manager PLN UIT JBM, Handy Wihartady, bersama jajaran manajemen disambut hangat oleh Komandan Lantamal V, Laksamana Pertama TNI Arya Delano, beserta jajaran perwira tinggi TNI AL.
Komandan Lantamal V menyambut baik kunjungan tersebut dan menilai bahwa kolaborasi antara PLN dan TNI AL merupakan wujud sinergi antarinstansi negara yang sangat positif. “Kami sangat terbuka untuk terus mempererat kerja sama, tidak hanya dalam bentuk audiensi formal, tapi juga melalui kegiatan nonformal seperti olahraga bersama dan kegiatan sosial lain,” ujar Arya Delano.
Sementara itu, GM PLN UIT JBM Handy Wihartady dalam keterangan tertulis, Selasa (29/7/2025) menyampaikan, apresiasi atas dukungan TNI AL selama ini dalam membantu pengamanan aset ketenagalistrikan. Ia secara khusus menyoroti peran aktif Lantamal V dalam mendampingi pengamanan Kabel Laut Jawa-Bali, khususnya pasca insiden kapal tenggelam di Perairan Selat Bali.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan kontribusi Lantamal V. Sinergi ini menjadi fondasi penting untuk menjamin keandalan sistem transmisi, terutama pada aset lintas pulau yang memiliki risiko tinggi,” kata Handy.
Kegiatan audiensi ditutup dengan penyerahan plakat cinderamata dari kedua instansi sebagai simbol komitmen bersama dalam menjaga Obvitnas sektor ketenagalistrikan. Kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat sistem pengamanan aset vital PLN, serta memastikan distribusi tenaga listrik di wilayah Jawa Timur hingga Bali tetap aman, andal, dan berkelanjutan. (hjr)