More
    BerandaPendidikanRefleksi Satu Dekade Kepemimpinan, Prof Nasih Sebut Kebersamaan jadi Kunci UNAIR Hebat

    Refleksi Satu Dekade Kepemimpinan, Prof Nasih Sebut Kebersamaan jadi Kunci UNAIR Hebat

    Penulis

    Tanggal

    Kategori

    Surabaya 18 Juni 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Selasa (17/6/2025) menjadi hari resminya Prof Mohammad Nasih MT Ak CA melepas jabatan rektornya, untuk kemudian dilanjutkan oleh Prof Dr Muhammad Madyan SE MSi MFin. Hal ini sekaligus menandai lepasnya jabatan Prof Nasih selama satu dekade. Dalam pelantikan rektor baru di Aula Garuda Mukti Kampus MERR-C, Prof Nasih menyampaikan sambutan dan ucapan terima kasih.

    Rektor ke-13 UNAIR itu secara langsung menyampaikan penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh hadirin. Termasuk para profesor, senior dan pendahulu, para wakil rektor, ketua Majelis Wali Amanat, senat, dan anggota senat, beserta direktur, dekan, dan lainya.

    “Pada kesempatan ini, kami dengan tulus ikhlas menyampaikan terima kasih kepada bapak ibu semuanya. Baik di pemerintahan, pemprov, kawan-kawan dari perguruan tinggi dan seluruh mitra kami, atas seluruh kerja sama, support dan doa bagi kami. Hal itu menjadikan kami sangat kuat dan mampu berada di posisi di saat ini,” ungkap Prof Nasih.

    Berangkat dari Nol

    Prof Nasih menyebutkan, pada awalnya,UNAIR berangkat dari kampus yang tidak punya apa-apa. UNAIR yang awalnya bukan apa-apa dan tidak dikenal sebagai kampus negeri, kini menjadi telah berkembang menjadi sangat baik. “Alhamdulillah, berkat panjenengan semua, kita bisa mengatur layar dan berlayar jauh hingga ada di posisi luar biasa saat ini,” lanjutnya.

    Prof Nasih menyebutkan, pada Kamis (19/2025) nanti, UNAIR akan diumumkan berada pada peringkat kedua. UNAIR juga harapannya bisa memasuki 100 besar dunia pada lima tahun yang akan datang. “Karena Bapak Rektor yang baru ini, Prof Madyan, support dan supporter-nya luar biasa. Dapat kita lihat dari banyaknya yang hadir di sini dan semuanya adalah tokoh tokoh penting. Sehingga, ke depannya Pak Rektor yang baru akan jauh lebih kuat lagi,” tegas Prof Nasih.

    Berkat Kebersamaan

    Prof Nasih membersamai bertumbuhnya UNAIR dalam satu dekade ini. Dalam perjalanannya, mantan rektor itu menceritakan bahwa dengan kebersamaan seluruh civitas academica, UNAIR berhasil melewati empat gelombang yang luar biasa. “Padahal UNAIR ini awalnya hanya bahtera dan sangat mudah terbawa angin. Sekelompok batu karang pun siap untuk meremukkan. Saya hanya bagian kecil yang bertugas menaikkan layar, dan tanpa bapak ibu semuanya, support, doa, silaturahmi, dan persaudaraan, perahu kita akan tenggelam,” ujarnya.

    Sebagai penutup, Guru Besar FEB itu juga menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas capaian yang mungkin tidak sesuai harapan. “Namun, saya bersyukur mendapat kesempatan untuk berkontribusi dalam mendayung bahtera bernama UNAIR dan berlayar mengarungi samudera. Melewati ombak sejauh ini dengan selamat. Berkat rahmat Allah SWT dan doa serta support bapak ibu semua, saya bisa kuat dan UNAIR sehebat ini,” tutupnya. (naf)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini
    Captcha verification failed!
    Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

    Artikel Terbaru