Surabaya 16 Januari 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Kurikulum merdeka menjadi tantangan baru bagi para guru dalam mendidik siswa. Dalam kurikulum ini guru dituntut untuk dapat menyelesaikan capaian pembelajaran dengan menyusun modul ajarnya sendiri. Hal itu juga menjadi tantangan bagi guru di MI Nurul Ulum, Desa Gumeng, Kecamatan Bungah, Gresik.
Menghadapi tantangan ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata – Belajar Bersama Komunitas (BBK) 5 Universitas Airlangga (UNAIR) yang berkegiatan di Desa Gumeng, Gresik membawakan program kerja AI Sahabat Guru. Kegiatan itu menggandeng organisasi non-profit yang bergerak di bidang pendidikan, Kupuku Indonesia sebagai mitra.
Integrasi AI
Dalam program kerja ini, Albert Rafael selaku koordinator menyampaikan inovasi dalam integrasi kecerdasan buatan (AI). Inovasi ini dapat mempermudah para guru menyelesaikan kewajiban administrasi yang berkaitan dengan implementasi kurikulum merdeka yang mana guru diberikan kewajiban dalam menyusun modul ajarnya sendiri yang berisi capaian pembelajaran (CP), tujuan pembelajaran (TP) serta alur tujuan pembelajaran (ATP) .
“Dalam integrasi AI ke sekolah, kami memberikan terobosan baru dalam menyusun CP, TP maupun ATP dengan bantuan AI. Tentunya untuk mendapatkan hasil yang spesifik diperlukan prompt yang tepat. Workshop ini bertujuan agar guru lebih paham cara penggunaan prompt AI yang detail dan sesuai dengan kebutuhan,” ungkapnya.
Dalam program kerja ini, para guru dikenalkan dengan beberapa platform digital yang menyediakan layanan AI seperti Perplexity, Chat GPT sampai dengan Canva. Setelahnya guru diajak untuk membuat prompt yang sesuai dengan modul ajar yang ingin dibuat dan implementasi modul dalam bentuk materi dilakukan dengan bantuan canva untuk membuat presentasi.
“Dalam program ini guru tidak hanya dikenalkan dengan AI untuk mencari materi apa saja yang akan disampaikan dalam pembelajaran. Namun juga solusi dari permasalahan riil kondisi siswa di kelas yang kurang kondusif serta memberikan rekomendasi metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi yang ada,” ungkapnya.
Antusiasme Guru
Albert menyampaikan antusiasme guru sangat besar dalam mengikuti program ini. Pengenalan AI untuk memudahkan beban administrasi itu disambut baik oleh para guru di MI Nurul Ulum. Respon positif itu ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan para guru terkait penggunaan AI.
“Melalui program ini, banyak guru yang merasa terbantu dalam meringankan beban administrasinya. Beberapa guru menyampaikan betapa mudahnya dalam menyusun modul ajar menggunakan bantuan AI. Selain itu, banyak guru yang bersemangat untuk mengaplikasikan metode ini secara langsung di kelas,” tambahnya. (far)