Surabaya 18 Juli 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim), Adhy Karyono, menyoroti tantangan berat yang tengah dihadapi media lokal di tengah gelombang efisiensi anggaran, baik di sektor pemerintahan maupun industri media itu sendiri. Hal tersebut disampaikannya saat membuka Jatim Media Summit (JMS) 2025, Kamis (17/7/2025) di Surabaya, mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Dalam sambutannya, Adhy menegaskan bahwa efisiensi anggaran memang diperlukan sebagai upaya memperbaiki kondisi perekonomian. Namun, ia mengingatkan bahwa efisiensi yang dilakukan tanpa memperhatikan dampaknya terhadap ekosistem media justru dapat merusak struktur sektor-sektor vital. “Efisiensi itu sesuatu yang hebat dan harus dilakukan. Tetapi jika tidak memperhatikan efek yang ditimbulkan, ekosistemnya bisa berantakan. Hotel banyak yang mati, publikasi jadi mandek, media lokal kesulitan bertahan,” ujarnya.
Adhy menyadari bahwa tekanan efisiensi bisa berdampak kontraproduktif terhadap keberlangsungan media dan keberlanjutan ekosistem kerja yang sehat. Meski demikian, ia tetap mendorong agar semua pihak tetap optimis dan kreatif dalam menghadapi situasi tersebut. “Saya mungkin memulai dari judul acara yang sangat ‘mengerikan’, bagaimana inovasi media lokal di tengah gempuran efisiensi. Kami sebagai pemerintah juga sangat merasakan betapa menakutkannya soal efisiensi ini,” kata Adhy.
Ia juga menyampaikan bahwa, Pemprov Jatim berkomitmen menjaga keberlanjutan media lokal sebagai bagian penting dari demokrasi. Salah satunya, dengan memastikan anggaran publikasi tidak dikurangi. “Anggaran kami untuk publikasi tidak berkurang. Tapi kami juga gamang untuk melangkah. Uangnya cukup, tetapi jumlah media terus bertambah. Kami harus selektif memilih, media mana yang bisa diajak kerja sama,” ungkapnya.
Adhy menegaskan, pemerintah tak hanya sebagai objek pemberitaan, melainkan juga berkewajiban mendukung ekosistem media yang sehat dan independen. Dalam hal ini, ia mengapresiasi penyelenggaraan JMS yang menurutnya menjadi ruang penting bagi pelaku media untuk berjejaring, berbagi pengalaman, dan mencari terobosan inovatif. “Kalau bukan pemerintah yang menjadi pendorong, ya siapa lagi?” pungkasnya.
Sebelumnya, CEO PT Arkadia Digital Media Tbk dan Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, dalam pengantarnya menekankan pentingnya inovasi dalam mengelola media lokal. Ia menyebut bahwa ketergantungan pada model bisnis lama, seperti iklan pemerintah atau display ads, tidak lagi relevan. “Inovasi bukan sekadar pilihan, tetapi keharusan. Kalau kita hanya berharap pada iklan pemerintah, kita pasti tertinggal,” katanya.
Senada, CEO Beritajatim.com, Dwi Eko Lokononto menyampaikan pentingnya kolaborasi dan ekosistem digital yang saling mendukung. Ia menyebut bahwa media lokal dapat tumbuh jika mampu membangun kepercayaan dan sinergi dalam model bisnis baru. “Media lokal harus menjadi ekosistem bisnis digital yang mendukung satu sama lain. Revenue bisa tumbuh jika ada kolaborasi, bukan persaingan destruktif,” jelasnya.
Ketiganya, Adhy Karyono, Suwarjono, dan Dwi Eko Lokononto bersama Country Program Manager International Media Support (IMS) Indonesia, Eva Danayanti, secara resmi membuka JMS 2025. Acara pembukaan berlangsung di Ballroom Whiz Luxe Hotel dan diakhiri dengan sesi foto bersama seluruh peserta dan undangan.
Jatim Media Summit (JMS) 2025 merupakan penyelenggaraan ketiga event tahunan yang digagas Local Media Community (LMC). Acara ini terselenggara atas kolaborasi antara Beritajatim.com, Suara.com, dan IMS, serta didukung Pemerintah Provinsi Jawa Timur, khususnya Dinas Komunikasi dan Informatika Jatim. (hjr)