Surabaya 19 Juli 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Semangat pemain Timnas Putri layak diapresiasi. Mereka menunjukkan semangat pantang menyerah sampai akhir pertandingan ketika menghadapi Lebanon pada pertandingan perebutan peringkat klasifikasi akhir 7-8 FIBA Women’s Asia Cup 2025 Division A.
Hingga akhirnya Timnas Putri Senior harus akui keunggulan Lebanon 57-67 di Shenzhen Sports Center, China pada Jumat (18/7).
“Pemain sudah berjuang maksimal. Mereka sudah memberikan perlawanan yang terbaik. Salut buat para pemain,” terang Pelatih Timnas Putri Senior Andrie Ekayana.
Pada pertandingan ini, Timnas Putri membuka keran poin melalui tembakan dua angka Kimberley Pierre-Louis. Angka ini sempat disamakan oleh Jillian Archer.
Satu angka dari Priscilla Annabel Karen membuat Indonesia unggul 3-2. Jillian membuat Lebanon berbalik unggul 4-3 ketika pertandingan memasuki menit 07.31.
Setelah poin ini, Lebanon memegang kendali hingga akhirnya kuarter pertama ditutup dengan kedudukan 18-12 untuk keunggulan Lebanon. Di kuarter kedua, pertandingan berlangsung ketat sehingga Indonesia menambah 10 angka dan Lebanon menabung 13 poin yang membuat kuarter kedua ini berakhir 22-31 untuk kemenangan Lebanon.
Memasuki kuarter ketiga, Agustin Gradita Retong dkk berusaha memangkas jarak. Namun Lebanon terlalu tangguh sehingga mereka tetap menjaga keunggulan menjadi 54-38.
Kuarter akhir Indonesia bangkit. Mereka mencetak poin terbanyak dibandingkan kuarter sebelumnya dengan catatan 19 angka. Perolehan poin ini di atas tabungan angka Lebanon yang mengemas 13 poin.
Sayangnya, poin ini belum bisa membantu Indonesia menjauhkan diri dari kekalahan. Pasukan Merah Putih di akhir pertandingan harus akui keunggulan Lebanon dengan kedudukan 57-67.
Bagi Indonesia, kekalahan ini membuat mereka harus kembali ke Divisi B. Sebab, Indonesia menempati peringkat ke-8.
“Kita ke Divisi B,” jelasnya.
Lanjut Coach Andre Ekayana, banyak pelajaran yang didapat pada pertandingan di Divisi A. Hal itu sangat berguna untuk hadapi kejuaraan selanjutnya ke depan.
“Banyak pelajaran yang kita dapatkan dari sini. Bahkan semuanya, terutama agresivitas permainan yang harus ditingkatkan,” ujar Coach Yayan, sapaan karib Andrie Ekayana. (her)