More
    BerandaPendidikanTransformasi Akuntansi Digital Dorong Tata Kelola Keuangan Lebih Transparan

    Transformasi Akuntansi Digital Dorong Tata Kelola Keuangan Lebih Transparan

    Penulis

    Tanggal

    Kategori

    Surabaya 22 Oktober 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Perkembangan dunia saat ini menggeser peran akuntansi menjadi lebih dari sekedar memposting, mencatat atau menjurnal saja. Sebaliknya, akuntansi menjadi bahasa bisnis dan bahasa data sehingga akan terbentuk paradigma baru akuntansi yang bersifat real-time, serta berperan sebagai instrumen strategis untuk menciptakan nilai dan mendukung pengambilan keputusan berbasis data. Hal tersebut disampaikan Prof Dr Zaenal Fanani SE MSA Ak CA ACPA dalam orasi ilmiahnya, Rabu (22/10/2025).

    Prof Zaenal menjadi satu di antara empat guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yang baru saja dikukuhkan oleh Rektor Prof Dr Muhammad Madyan SE MSi MFin. Membidangi Ilmu Akuntansi Keuangan dan Pasar Modal, Prof Zaenal dalam orasi ilmiahnya menyoroti transformasi akuntansi keuangan di era digital. Terutama optimalisasi big data, blockchain, artificial intelligence (AI) dan cloud computing dalam peningkatan tata kelola keuangan yang transparansi dalam akuntansi.

    Accounting is everything, bukan hanya sekedar mencatat. Ini membentuk paradigma baru. Jadi kalau kita lihat ini ada tiga pilar utama. Yang pertama adalah teknologi digital, yang kedua sustainability dan yang ketiga adalah governance,” jelasnya di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen Kampus MERR-C.

    Transformasi Model Keuangan Digital

    Saat ini, model transformasi keuangan akan menjadi satu proses di mana adopsi teknologi digital yang meliputi cloud, AI, blockchain, dan big data akan mendorong integrasi sistem keuangan. Kemajuan ini kemudian didukung oleh evolusi profesi akuntansi yang bukan sekadar sebagai pencatat, tetapi sebagai analis strategis.

    Adanya transformasi ini membawa konsekuensi bagi kurikulum akuntansi. Perlu adanya literasi dan mata kuliah yang mendukung kemampuan digital. Bagi akuntan profesional, perlu memahami teknologi digital lebih baik. Di samping itu, tata kelola keuangan perusahaan perlu dibuat lebih kredibel agar bisa mendapatkan kepercayaan investor.

    “Oleh karena itu, perlu kolaborasi. Oleh siapa? yang pertama adalah para akademisi melalui riset, yang kedua regulator perlu menetapkan standar dan pengawasan. Dan terakhir, bagi profesi akuntan perlu penerapan etika dan adaptasi terhadap teknologi. Mari kita perhatikan peran masing-masing dalam masa transformasi ini,” serunya. Prof Zaenal menekankan bahwa teknologi hanyalah sebuah alat, nilai moral tetap menjadi fondasi. Sedangkan profesi akuntan harus bisa mengintegrasikan teknologi, etika, dan kemanusiaan. Akuntansi harus menjadi bahasa moralitas, bukan hanya bahasa bisnis. (nis)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini
    Captcha verification failed!
    Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

    Artikel Terbaru