Surabaya 20 Juli 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Dosen Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas Surabaya berkolaborasi dengan dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merealisasikan Program Pemberdayaan Masyarakat di Dusun Tukum, Kecamatan Wonosalam, Jombang.
Mereka memberi pelatihan bagi Kelompok Tani Hutan (KTH) “Lestari” Menyusun Rencana Bisnis untuk produk baru berupa Aneka Olahan Salak.
Ketua Tim Pelaksana Program, Dr. Dra. Lindiawati, M.M., mengatakan kegiatan pemberdayaan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi produk lokal unggulan yang melimpah khususnya buah Salak.
”Saat ini, kami menggandeng Kelompok Tani Hutan Lestari arena di sini ada 25 anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) yang ikut program pemberdayaan,” jelas Dosen UHW Perbanas itu saat dihubungi pada Sabtu (19/7).
Pihaknya pun telah mengobservasi, buah Salak di daerah Wonosalam terkenal enak, daging buahnya lembut, manis, dan aromanya sangat harum. Namun, di masa panen harga anjlok hingga mencapai Rp 2.500,-/kg.
”Mengingat buah salak mudah busuk maka kami berinisiatif untuk mengajari para petani hutan salak menghasilkan aneka olahan salak berupa keripik salak, minuman salak, dan teh kulit salak, hingga cara pemasarannya secara offline maupun online,” paparnya.
Lindiawati merinci, sebelum pelatihan mengolah produk aneka olahan salak dimulai, terlebih dahulu anggota KTH setempat diajari perencanaan bisnis dengan metode Business Model Canvas (BMC) dan Standrad Operating Procedure (SOP) pengolahan aneka olahan salak.
“Para petani ini akan kami beri pendampingin dalam pemanfaatan alat pengolahan buah Salak. Selanjutnya, olahan buah Salak diwujudkan berupa keripik salak, minuman salak, serta teh dari kulit salak. Bahkan, mereka diajak untuk buat packing yang menarik dan modern,” imbuhnya.
Kegiatan ini merupakan program Hibah Pengabdian kepada Masyarakat Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, Ruang Lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Tahun 2025 yang berfokus pada pengembangan potensi lokal.
Dirinya pun berharap, program pemberdayaan masyarakat yang dikerjakan oleh timnya mampu meningkatkan produktivitas petani hingga menambah nilai ekonomi.
”Nantinya, mesin pengolahan yang dihibahkan diharapkan membantu petani dalam proses produksi yang lebih efisien dan higienis. Kami juga selalu mendorong kemandirian ekonomi dan daya saing produk lokal hingga pasar nasional,” harapnya.
Untuk diketahui, tim pelaksana program pemberdayaan masyarakat ini, antara lain: Dr. Dra. Lindiawati, M.M. (Ketua), Dr. Emma Yulianti, S.E., M.M. (Anggota), dan Dr. Eko Nurmianto, M.Eng., M.A. (Anggota).(myo’)