Surabaya 15 Juni 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Sebagai tuan rumah World University Association for Community Development (WUACD) Summit 2025, Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar gala dinner yang berlangsung meriah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat malam (13/6/2025). Acara ini menjadi pembuka resmi dari serangkaian agenda forum akademik internasional yang digelar UNAIR. Termasuk Asian Microbiotechnology Conference, AUMC National Conference, dan ASEAN BCG Network Meeting and Conference.
Turut hadir dalam gala dinner ini puluhan delegasi dari universitas dan lembaga riset internasional, antara lain dari Thailand, Myanmar, Pakistan, Malaysia, dan Kamboja. Selain itu, pejabat pemerintah, pimpinan universitas, serta akademisi dari berbagai negara ikut memeriahkan forum yang mengusung tema besar pembangunan komunitas berbasis riset dan kolaborasi lintas negara.
Teguhkan Komitmen Akademik untuk Komunitas Global
Rektor Terpilih UNAIR periode 2025–2030 sekaligus Presiden WUACD Summit 2025, Prof Dr Muhammad Madyan SE MSi MFin, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah perwujudan nyata komitmen UNAIR dalam memajukan pendidikan tinggi. Yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berdampak langsung pada pemberdayaan masyarakat.
“Melalui World University Association for Community Development (WUACD), kami bersyukur dapat bekerja sama secara erat antar mahasiswa berbagai universitas untuk membawa misi yang melampaui sekadar pengetahuan akademik. Menuju peningkatan kapasitas masyarakat, kesejahteraan, dan pembangunan yang inklusif,” ungkap Prof Madyan.
Lebih lanjut, ia menyoroti kontribusi para mahasiswa internasional dalam program community outreach UNAIR yang digelar di berbagai wilayah di Kalimantan dan Jawa Timur. Dalam program ini, para peserta belajar langsung dari komunitas lokal dan menyerap nilai-nilai kebijaksanaan budaya Indonesia.
“Para mahasiswa internasional telah berpartisipasi secara antusias dalam pengabdian masyarakat, berinteraksi dengan komunitas lokal, serta menghidupi nilai pertukaran budaya dan pemahaman global yang saling memperkaya,” tambahnya.
Pemprov Jatim Dorong Peran Strategis Akademisi dalam Bioteknologi dan Inovasi
Sementara itu, Pelaksana Tugas Gubernur Jawa Timur, Dr Emil Elestianto Dardak MSc, menyampaikan apresiasi mendalam atas terselenggaranya konferensi ini di Surabaya. Ia menyebutkan bahwa sinergi antara akademisi, ilmuwan, dan pemerintah merupakan kunci dalam mendorong inovasi di bidang bioteknologi dan pembangunan berkelanjutan.
“Saya pikir menggabungkan WUACD Summit dengan banyak forum sains penting, tentu saja menciptakan sinergi yang luar biasa. Ini adalah momentum yang kita nantikan bersama. Khususnya dalam bidang bioteknologi mikroba yang memiliki potensi besar untuk pembangunan berkelanjutan,” ujar Emil.
Ia menekankan bahwa Indonesia sebagai negara megabiodiversitas memiliki posisi strategis dalam pengembangan ilmu mikrobiologi dan bioteknologi. Untuk itu, keterlibatan aktif akademisi dalam jejaring regional seperti ini sangat krusial.
“Teknologi mikrobiologi adalah salah satu bidang ilmu baru yang menjembatani sains murni dan terapan. Akademisi Jawa Timur, melalui UNAIR dan mitra internasional, telah menjadi aktor penting dalam menjalin kolaborasi lintas negara demi masa depan riset dan inovasi,” tegasnya.
Selain itu, Emil juga menyampaikan salam dari Gubernur Nonaktif Khofifah Indar Parawansa yang sedang menjalankan ibadah haji. Ia menyebut Khofifah sebagai salah satu alumni kebanggaan UNAIR yang juga aktif dalam Asosiasi Alumni Universitas Airlangga.
“Sebagai alumni UNAIR, beliau menitipkan salam hangat dan harapan besar agar kegiatan ini sukses memperkuat reputasi akademik UNAIR sebagai pemimpin dalam pembangunan komunitas global,” ucap Emil mengutip pesan Khofifah. (naf)