More
    BerandaPendidikanUnesa Kembangkan Potensi Desa Rejuno sebagai Rintisan Desa Pancasila melalui Program Penguatan...

    Unesa Kembangkan Potensi Desa Rejuno sebagai Rintisan Desa Pancasila melalui Program Penguatan Karakter, Implementasi Asta Cita

    Penulis

    Tanggal

    Kategori

    Surabaya 23 Juni 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Tim pengabdian kepada masyarakat atau PKM Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melakukan serangkaian program penguatan karakter yang mendukung Asta Cita pemerintah di Desa Rejuno, Karangjati, Kabupaten Ngawi. Program ini menandai dimulainya pembinaan desa tersebut sebagai salah satu dari tujuh rintisan Desa Pancasila di Jawa Timur.

    Puncak acara bertajuk “Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa dalam Implementasi Asta Cita” ini berlangsung di Aula Balai Desa Rejuno pada Selasa, 16 Juni 2025.

    Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Pemeringkatan, Publikasi dan Science Center Unesa, Bambang Sigit Widodo menuturkan terdapat dua desa di Ngawi yang menjadi tujuan PKM Pancasila yakni Desa Widodaren dan Desa Rejuno.

    Dengan komitmen agar perguruan tinggi terus berdampak, sehingga Unesa menjalin kolaborasi dan bergandengan tangan mendorong pembangunan yang bertumpu pada pengembangan karakter, jati diri bangsa, dan nilai Pancasila dari desa.

    “Tujuh desa ini dapat menjadi percontohan, program ini selaras dan mengimplementasikan program Asta Cita yakni terkait karakter dan jati diri bangsa,” ujar dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) itu.

    Baginya, jika desa kuat, maka negara juga kuat, jika masyarakat desanya toleran maka negaranya juga toleran. Artinya pembangunan itu dari desa, desa adalah subjek bukan objek, desa adalah tulang punggung negara.

    Lebih lanjut, Bambang Sigit menjelaskan, program ini masih berbentuk rintisan karena untuk menetapkan sebuah desa menjadi desa Pancasila harus berkoordinasi lebih lanjut bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

    Untuk itu, ke depan akan berfokus menjadikan tujuh Rintisan Desa Pancasila termasuk Desa Rejuno ini sebagai desa binaan melalui pendampingan berkelanjutan. Selain itu ke depan Desa Rejuno akan menjadi salah satu tujuan KKN-T bertema Pancasila kepada mahasiswa sehingga program pengabdian masyarakat ini dapat terus berkelanjutan dan diperkuat dengan KKN-T Pancasila.

    “Tadi disampaikan Pak Sekdes terkait peningkatan potensi budaya lokal, jangan sampai desa-desa disusupi paham-paham radikal, paham-paham intoleran, dan lain-lain. Sehingga penguatan toleransi agar masyarakat tetap dapat menjaga budayanya,” tandasnya.

    Plt. Sekretaris Desa, Purnomo mengatakan bahwa Desa Rejuno memiliki sejumlah potensi yang perlu dikembangkan melalui kolaborasi dengan perguruan tinggi. Ada aspek budaya yang yang kuat berupa punden dan petilasan serta terdapat budaya sinoman yakni membantu gotong royong ketika acara mendirikan rumah atau hajatan warga desa.

    “Kami berharap, potensi budaya lokal yang kami miliki dapat dioptimalkan, dan dimanfaatkan dalam menjaga persatuan dan kesatuan agar tidak terjadi perpecahan, selain itu, budaya ini bisa dipromosikan lebih luas karena saat ini kan era-nya sudah digital sehingga Unesa juga bisa membimbing kami dalam meningkatkan promosi dan pengenalan desa kami agar dikenal masyarakat secara luas melalui media sosial,” ucap Purnomo. Tambahan, ketujuh rintisan desa Pancasila sebagai berikut; 1) Kelurahan Kalijaten, Kabupaten Sidoarjo. 2) Desa Watutulis, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo. 3) Desa Paciran, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. 4) Desa Genilangit, Kabupaten Magetan. 5) Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. 5) Desa Rejuno, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, dan 6) Desa Widodaren, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi. (bry)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini
    Captcha verification failed!
    Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

    Artikel Terbaru