More
    BerandaUncategorizedUntuk Turunkan Angka Stunting, TP PKK Kabupaten Pasuruan Gelar Bimtek Pengolahan Hasil...

    Untuk Turunkan Angka Stunting, TP PKK Kabupaten Pasuruan Gelar Bimtek Pengolahan Hasil Peternakan

    Penulis

    Tanggal

    Kategori

    Surabaya 17 Juli 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Untuk menurunkan angka stunting di daerah, Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan terus roadshow ke 24 kecamatan dengan mengadakan Bimbingan teknis (Bimtek) Pengolahan Hasil Peternakan.

    Hari ini, Rabu (16/7/2025), bertempat di Pendopo Kecamatan Rejoso dan Nguling, Ketua TP PKK Kabupaten Pasuruan, Ny. Merita Ariestya Yudi mengajak para kader PKK Kecamatan dan Desa di dua wilayah tersebut untuk membuat Rice Bowl with Salted Eggs. Makanan yang kini banyak digandrungi anak muda ini dipilih sebagai masakan berbahan dasar daging, telur dan susu, untuk kemudian dilombakan antar kader. Sebelum memasak, para ibu menerima epron dan kelengkapan dapur lainnya dari panitia. 

    Mela Rusdi – sapaan akrab Ketua TP PKK Kabupaten Pasuruan menegaskan bahwa Bimtek Pengolahan Hasil Peternakan menjadi salah satu kegiatan yang muaranya untuk menurunkan angka stunting di daerah.

    Ditegaskan Mela Rusdi, masalah stunting di Kabupaten Pasuruan masih menjadi prioritas utama yang harus diselesaikan. Dalam artian bukan hanya urusan dapur. Lebih dari itu, juga berkaitan dengan data, kebijakan, dan edukasi. “Penurunan stunting bukan sekadar program, tapi gerakan kolektif. Kami tidak bisa bergerak sendiri, melainkan gerak bersama semua lintas sektor,” ujarnya. 

    Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, drh Ainur Alfiah mengatakan tujuan digelarnya Bimtek adalah untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu dalam mengolah produk hasil peternakan menjadi olahan yang kekinian dan digemari anak-anak. ”Kami ingin meningkatkan keterampilan para ibu rumah tangga dalam hal olahan hasil peternakan menjadi olahan yang kekinian,” katanya. 

    Dengan digelarnya Bimtek, para peserta akan memiliki pengetahuan baru dalam memanfaatkan daging, telur dan susu menjadi produk yang ada nilai tambahnya. Terlebih ketika komoditas tersebut menjadi salah satu potensi besar yang ada di Kabupaten Pasuruan. 

    “Harapannya, nilai tambah ada pada daging, telur atau susu. Kalau dijual mentah harganya mahal. Tapi kalau diversifikasin bisa jadi pasteurisasi, yogurt, permen dan produk lain yang bernilai,” terangnya. (yan)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini
    Captcha verification failed!
    Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

    Artikel Terbaru